TRIBUNNEWS.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) membuka kemungkinan untuk merombak kabinet setelah Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung dari Kabinet Indonesia Maju (KIM) mengundurkan diri.
Keduannya mundur karena mengikuti Pilkada 2024.
Risma mengajukan diri sebagai calon gubernur Jawa Timur, sementara Pramono Anung dan Rano Karno mencalonkan diri sebagai bakal calon gubernur dan wakil gubernur Jakarta pada Pilkada 2024.
"Ya, bisa (reshuffle)," kata Jokowi di Surabaya, Jumat (6/9/2024), dikutip dari tayangan YouTube Sekretariat Presiden.
Jokowi mengungkapkan bahwa Risma dan Pramono sudah menyerahkan surat pengunduran diri.
Jokowi mengatakan, surat pengunduran diri Risma sudah ditandatangani, sedangkan Pramono belum.
"(Pramono) Sudah (mengajukan pengunduran) juga, tapi belum saya tanda tangani."
"Saya sudah tanda tangani keputusan untuk pemberhentiannya (Risma), tetapi penggantinya nanti sebentar lagi," ucap Jokowi.
Muhadjir Effendy Jadi Plt Menteri Sosial
Sementara itu, Presiden sudah menunjuk Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy sebagai pelaksana tugas (Plt) Menteri Sosial.
"Presiden juga menunjuk Muhajir Effendy, Menko PMK, sebagai Pelaksana Tugas, Wewenang dan tanggung jawab Mensos sampai diangkatnya Mensos definitif," kata Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana, Jumat (6/9/2024).
Baca juga: Risma Mundur, Jokowi Tunjuk Muhadjir Effendy Jadi Plt Menteri Sosial
Keputusan Presiden (Keppres) tentang Pemberhentian Risma telah diteken pada hari ini, Kamis 6 September 2024.
"Pada hari ini, tanggal 6 September 2024, telah diterbitkan Keppres No. 100/P Tahun 2024 tentang pemberhentian dengan hormat, Ibu Tri Rismaharini sebagai Menteri Sosial Kabinet Indonesia Maju 2019-2024 disertai ucapan terima kasih atas pengabdian dan jasa-jasanya kepada bangsa dan negara selama memangku jabatan tersebut," katanya.
Pramono Anung Nonaktif dari Seskab 22 September
Di sisi lain, Pramono Anung menegaskan dirinya akan nonaktif dari jabatan Sekretaris Kabinet pada 22 September 2024.
"Saya sudah menyampaikan kepada Bapak Presiden."
"Dan sudah menyerahkan kepada Menteri Sekertaris Negara," kata Pramono di Masjid Sunda Kelapa, Jakarta, Jumat (6/9/2024).
Pramono mengatakan bahwa dirinya masih memiliki tugas yang mesti dirampungkan.
Termasuk mempersiapkan Sidang Kabinet di IKN pada 11 September 2024.
"Jadi saya masih bekerja dan secara resmi kalau sudah ditetapkan, saya tidak punya waktu lagi."
"Dengan demikian saya sudah minta izin dengan Bapak Presiden dan Menteri Sekertaris Negara tanggal 22 September adalah waktunya," kata Pramono Anung.
Pramono menegaskan bahwa dirinya tidak bisa berhenti secara mendadak dari jabatannya itu.
"Karena memang Sekretaris Kabinet ini sekretarisnya Presiden sebagai kepala pemerintahan tugasnya masih banyak sekali."
"Dan saya masih bekerja, bahkan sebelum datang ke sini saya masih bekerja seperti biasa," tegasnya.
(Tribunnews.com/Milani Resti/Rahmat Fajar N)