Laporan Wartawan Tribunnews, Mario Christian Sumampow
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Muhammad Ali menegaskan pihaknya sudah memikirkan bagaimana membangun markas angkatan laut untuk menopang Ibu Kota Nusantara (IKN).
Ali juga menjelaskan, TNI AL bakal menyiapkan Pangkalan TNI AL atau Lanal Balikpapan yang berlokasi dekat IKN untuk dinaikkan tingkatnya ke Pangkalan Utama AL atau Lantamal.
“Mudah-mudahan bisa menjadi Lantamal, ditingkatkan statusnya dan nanti bisa kita bangun dermaga di sana, yang penting kan dermaga untuk kapal-kapalnya,” kata Ali di Dermaga Mako Kolinlamil, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa (10/9/2024).
Di satu sisi Ali mengakui saat ini masih ada pangkalan yang berlokasi di Makassar untuk jadi back up atau cadangan sebelum markas di Balikpapan siap sepenuhnya.
“Pangkalan yang bisa mem-back up IKN yaitu di Makassar. Sementara di Balikpapan dibangun, kemudian setelah jadi Lantamal beberapa tahun kemudian baru mungkin kita akan jadikan dia Kodamar atau Kodaerah,” tutur Ali.
Baca juga: Momen Kapal Selam KRI Cakra 401 Muncul di Permukaan Teluk Jakarta Dalam Rangka HUT ke-79 TNI AL
Kekurangan Alutsista Jaga Perairan
KSAL Laksamana TNI Muhammad Ali mengakui masih kekurangan alat utama sistem senjata (alutsista) untuk menjaga perairan Indonesia.
Karena itu, ia menegaskan pihaknya bakal terus melaksanakan pengadaan alutsista ke depannya.
“Nantinya angkatan laut tetap memenuhi alutsistanya untuk menjaga perairan Indonesia, karena perairan kita ini sangat luas, jadi kita masih kurang untuk menjaga perairan seluruh Indonesia ini,” kata Ali.
“Jadi kita tetap melaksanakan pengadaan alutsista, terutama kapal dan juga pesawat,” sambungnya.
Baca juga: HUT ke-79 TNI AL Digelar di Atas Kapal Radjiman Widyodiningrat-992, Bakal Ada Atraksi
Kapal-kapal, lanjut Ali, pengadaannya berasal dari dalam dan luar negeri.
Ia menargetkan, paling lama dua tahun ke depan kapal-kapal untuk menjaga perairan Indonesia bertambah.
“Seperti PPA (patroli lepas pantai) nanti mungkin akhir tahun, mudah-mudahan bisa hadir dari Italia,” tuturnya.
"Kemudian ada beberapa kapal fregat juga dari Turki. itu mungkin tidak bisa tahun ini, mungkin tahun depan atau dua tahun yang akan datang sudah bisa hadir,” ucap Ali.