Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahmi Ramadhan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Narkotika Nasional (BNN) RI menyebut bahwa narkoba jenis sabu 15 kilogram dan 10 ribu butir ekstasi yang pihaknya ungkap di wilayah Sumatera diduga berasal dari Myanmar dan Iran.
Deputi Pemberantasan BNN RI, Irjen I Wayan Sugiri menjelaskan hal itu diketahui berdasarkan jenis kemasan yang digunakan tersangka untuk membungkus barang haram tersebut.
"Jadi ini jenis barangnya ada yang dari Myanmar, ada yang dari Iran. Jadi kalau kualitasnya kata orang ini lebih bagus jadi kemasaanya pun demikian," jelas I Wayan Sugiri di Kantor BNN RI, Jakarta Timur, Jum'at (20/9/2024).
Adapun jalur peredaran narkoba ini kata Wayan biasanya para tersangka menggunakan jalur sungai Mekong yang melintas di beberapa negara Asean.
Melalui jalur tersebut kemudian tersangka-tersangka ini dibantu oleh kurir kurir di berbagai negara dan sampai akhirnya tiba di Indonesia melalui Sumatera.
"Gitu metode perjalanannya ke bawah," pungkasnya.
Sebelumnya Badan Narkotika Nasional (BNN) RI berhasil mengungkap kasus peredaran narkoba dari wilayah Palembang, Sumut dan Aceh dengan total barang bukti 15 kilogram sabu dan 10 ribu butir ekstasi.
Kepala BNN RI Komjen Marthinus Hukom menjelaskan pengungkapan tersebut berdasarkan hasil operasi yang pihaknya lakukan pada Agustus 2024 lalu.
"Kita berhasil mengungkap barang bukti sabu sebesar 15.001,6 gram atau kurang lebih 15 kilo sabu dan barang bukti lainnya ekstasi sebanyak 10.345 butir," kata Marthinus dalam konferensi pers di Gedung BNN RI, Jakarta Timur, Jum'at (20/9/2024).
Sementara itu Deputi Pemberantasan BNN RI, Irjen I Wayan Sugiri menjelaskan, dari pengungkapan ini pihaknya berhasil menangkap tiga orang tersangka yakni AI, LAH dan FA.
Terkait kronologi penangkapan, I Wayan menyebut bahwa pihaknya pertama kali menangkap AI di wilayah Kabupaten Langkat, Sumatera Selatan.
Pada saat ditangkap AI kedapatan membawa narkoba jenis sabu sebanyak 15 kilogram yang diangkut menggunakan sebuah mobil.
"Sabu itu dikemas menjadi 15 bungkus teh cina dan disimpan dalam sebuah karung pupuk SP-26 serta disembunyikan di dalam sebuah tas yang ia bawa menggunakan kendaraannya," jelas I Wayan.