News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Bukan Batu Tulis, Pertemuan Prabowo dan Megawati Bakal Digelar di Restoran Sederhana di Jakarta

Editor: Acos Abdul Qodir
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Calon Presiden dan Wakil Presiden Megawati Soekarnoputri - Prabowo Subianto saat berduet pada Pilpres 2009.

Laporan khusus Tim Tribunnews.com

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pertemuan Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri dengan Presiden terpilih sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto bakal segera terjadi. 

Waktu dan tempat pertemuan terus dijajaki intens oleh para elite Partai Gerindra maupun PDIP.

Sinyal pertemuan Megawati dengan Prabowo juga disampaikan oleh Ketua DPP PDIP yang juga putri Megawati, Puan Maharani. 

Dalam berbagai kesempatan, ia selalu mengatakan bahwa pertemuan Megawati dengan Prabowo akan berlangsung secepatnya.

Ketua DPR RI itu memastikan pertemuan tersebut akan berlangsung sebelum pelantikan Prabowo sebagai Presiden RI pada 20 Oktober 2024.

"Jadi, tunggu saja. Lokasi yang asyik," kata Puan di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senayan (1/10/2024).

Puan menjelaskan pertemuan Prabowo-Megawati merupakan hasil kesepakatan antara keduanya. Sebab, mereka memang memutuskan sama-sama ingin bertemu.

"Bukan menunggu akan bertemu akan sama-sama bertemu," jelasnya.

Baca juga: Mahfud MD Akui Sudah Tahu Tabiat Politik Jokowi sejak 2022, Singgung soal Moral Hukum

Sementara, Ketua DPP PDIP Said Abdullah menyebut pertemuan Megawati dan Prabowo akan digelar di tempat sakral dan penuh memori.

"Tempatnya yang terbaik, percaya saya, tempat yang sakral dan bagi kedua beliau adalah tempat yang punya memori yang luar biasa sehingga bapak Prabowo-Megawati bertemunya menurut gua (saya) dalam suasana yang santai, penuh kenangan," ungkap Said di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (3/10/2024).

Informasi yang dihimpun Tribunnews dari berbagai sumber, pertemuan Megawati dengan Prabowo direncanakan digelar pada Kamis, 17 Oktober 2024. 

Tanggal itu bertepatan dengan hari ulang tahun ke-72 Prabowo Subianto. Tetapi, kepastian tanggal pertemuan itu masih dirahasiakan oleh para elite kedua partai tersebut.

Adapun elite PDIP yang dikabarkan menjadi jembatan rencana pertemuan itu adalah Puan Maharani dan Said Abdullah. Sedangkan, dari elite Gerindra adalah Ketua Harian Sufmi Dasco Ahmad dan Sekjen Ahmad Muzani.

Baca juga: 3 Kementerian Baru Mengemuka Jelang Pelantikan Presiden Prabowo

Sumber itu juga mengatakan, pembahasan pertemuan Megawati dengan Prabowo telah dibahas jauh hari jelang pelantikan Prabowo sebagai Presiden RI. Bahkan, komunikasi kedua partai dilakukan hampir tiga bulan belakangan ini.

Terkait lokasi, sumber itu juga mengatakan pertemuan Megawati dengan Prabowo akan digelar di Jakarta. 

Sebuah restoran bernuansa sederhana di kawasan Menteng menjadi salah satu opsinya.

"Kertanegara kejauhan, yang pasti di Jakarta,"  

Memang, sempat berhembus isu pertemuan itu bakal digelar di kediaman Megawati di Teuku Umar, Menteng; Istana Batu Tulis, Kota Bogor Jawa Barat; hingga kediaman pribadi Prabowo di Hambalang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Namun, Prabowo kabarnya meminta opsi lokasi lain jika pertemuan dengan Megawati di gelar Teuku Umar maupun Batu Tulis. Sebab, kubu Prabowo menilai kedua lokasi itu kental akan nuansa ‘Merah’. 

Ucapan ulang tahun Prabowo Subianto untuk Jokowi di akun Instagram @prabowo, Jumat (21/6/2024) (Instagram @prabowo)

Prabowo menginginkan lokasi yang netral dan sederhana, namun bernuansa hangat kekeluargaan. 

“Jangan jauh-jauh, di Jakarta sudah tepat,” ujarnya.

Untuk pertemuan nanti Megawati kabarnya bakal didampingi oleh Puan Maharani, putranya yang juga Ketua DPP PDIP M Prananda Prabowo, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto dan perwakilan elite PDIP. Sedangkan, Prabowo bakal didampingi oleh Ketua Harian Sufmi Dasco, Sekjen Ahmad Muzani dan perwakilan elite Gerindra.

Diketahui, Istana Batu Tulis Bogor sendiri merupakan tempat yang pernah digunakan Megawati dan Prabowo hingga membuat perjanjian jelang Pilpres 2009.

Baca juga: Prabowo Ingin Bertemu Megawati, Mungkinkah Perjanjian Batu Tulis 2009 Diungkit? Ini Kata Pengamat

Salah satu isi perjanjian itu menyepakati Prabowo bersedia menjadi calon wakil presiden untuk Megawati pada Pilpres 2009, dengan dijanjikan Megawati bakal mendukung pencalonan Prabowo sebagai presiden pada Pilpres 2014.

Namun, pada akhirnya perjajian itu diingkari karena PDIP yang dipimpin Megawati mengusung Joko Widodo-Jusuf Kalla pada Pilpres 2014. 

Tak Bahas Bagi-bagi Kursi

Sejumlah menteri disumpah saat pelantikan Menteri Kabinet Indonesia Maju di Istana Negara, Jakarta, Rabu (23/10/2019). Presiden Joko Widodo resmi melantik 34 Menteri, 3 Kepala Lembaga Setingkat Menteri, dan Jaksa Agung untuk Kabinet Indonesia Maju. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

Di sisi lain, sumber Tribunnews di internal PDIP menepis isu pertemuan Prabowo dengan Megawati itu digelar untuk membahas bagi-bagi kursi menteri dan kemungkinan partai berlambang banteng moncong putih ini bekerja sama dengan pemerintahan mendatang.

Padahal, santer terdengar kabar sejumlah kader PDIP telah masuk dalam bursa menteri kabinet Prabowo mendatang. Di antara, ada Bendahara Umum PDIP Olly Dondokambey dan politisi PDIP yang juga Menteri PANRB, Abdullah Azwar Anas.

Bahkan, orang dekat Megawati yakni Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Budi Gunawan juga dikabarkan masuk dalam kabinet Prabowo.

Isu nama-nama kader PDIP masuk ke kabinet bahkan dikabarkan telah sampai di meja Megawati.

Baca juga: Panda Nababan: Saya Khawatir Ada Pihak yang Menjerumuskan Presiden Jokowi 

Namun, sumber itu menegaskan ada sejumlah hal yang akan dibahas dalam pertemuan itu. 

Salah satunya, Megawati akan berdiskusi dengan Prabowo soal pembangunan infrastruktur yang masif di era pemerintahan saat ini. Termasuk, soal jalan tol hingga pembuatan embung di berbagai daerah yang justru kurang berdampak secara ekonomi bagi masyarakat luas. 

“Itu kira-kira salah satu yang dibahas,” jelasnya.

Terpisah, Puan Maharani juga merespons soal kabar PDIP akan masuk kabinet Prabowo. Dia pun meminta agar hal itu bisa dilihat pada waktu yang tepat. Termasuk, ketika Prabowo resmi dilantik sebagai Presiden RI para 20 Oktober 2024, mendatang. “Nanti lihat pada waktunya,” terang Puan.

Jokowi Tak Merestui

Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dan Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto bersalaman di sela peresmian Rumah Sakit Pusat Pertahanan Negara (RSPPN) Panglima Besar Soedirman dan 25 RS milik TNI di RSPPN, Bintaro, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Senin (19/2/2024). (Instagram @prabowo)

Mengenai rencana pertemuan antara Prabowo dengan Megawati Soekarnoputri, Presiden Joko Widodo (Jokowi) sempat angkat bicara. Jokowi menilai pertemuan tersebut sangat baik.

Hal itu ia sampaikan usai meresmikan RSUD Kefamenanu, Timor Tengah Utara, Nusa Tenggara Timur (NTT), Rabu, (2/10) lalu. 

"Ya saya kira baik pertemuan itu," kata Jokowi.

Menurut Jokowi komunikasi antar tokoh tokoh bangsa sangat penting terutama untuk kemajuan bangsa dan negara.

"Sehingga komunikasi antar tokoh-tokoh bangsa bisa sambung untuk kemajuan negara, untuk kemajuan bangsa," ujarnya.

Baca juga: Berdiri di Atas Lahan Seluas Lapangan Bola, Maruf Amin Bahagia Dapat Rumah dari Negara

Meski telah menyampaikan itu di media, namun santer juga beredar kabar Jokowi ternyata tak merestui rencana pertemuan antara Prabowo dengan Megawati itu.

Sumber lain yang ditemui Tribunnews mengatakan Jokowi tidak merestui rencana pertemuan kedua tokoh pimpinan partai tersebut.

Apalagi, diketahui jika hubungan Presiden Jokowi tidak baik-baik saja dengan Megawati, pada Pilpres 2024, lalu.

Sumber itu menyebut jika Presiden Jokowi kurang berkenan jika Prabowo dekat dengan Megawati. Termasuk, soal kemungkinan PDIP bergabung di pemerintahan Prabowo.

“Jokowi tak ‘restui’ pertemuan itu,” ungkapnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini