News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Awal Mula Komeng Dapat Komite II DPD, Disebut Pilihannya Sendiri Tapi Protes, Berikut Penjelasannya

Editor: Seno Tri Sulistiyono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Anggota DPD RI terpilih periode 2024-2029 Alfiansyah alias Komeng. Ia melakukan protes kepada pimpinan DPD RI lantaran tidak ditempatkan di bidang yang sesuai dengan kemampuannya.

Sebagai informasi, saat mencalonkan diri menjadi anggota DPD RI, pelawak senior Alfiansyah Komeng pernah mengungkapkan, alasan utamanya maju sebagai calon anggota legislatif (caleg) DPD.

Komeng ingin Indonesia mempunyai hari komedi. Padahal, Komeng mengaku sudah mengajukan usulan tersebut kepada DPR RI. 

“Yang saya kesal tuh, kok saya mengajukan hari komedi, enggak bisa-bisa, ke DPR sudah. Tapi, kata DPR, itu yang menentukan (adanya hari komedi adalah) eksekutif,” ungkap Komeng Rabu (14/2/2024) seperti dikutip dari Kompas.com. 

“Coba itu lihat, hari film ada, hari musik ada, (tapi) hari komedi enggak ada. Ke DPR sudah datang dua kali,” lanjut dia. 

Menurut Komeng, karena usulan dari para pelawak Indonesia yang duduk di kursi legislatif itu tidak pernah lolos, rasa ingin tahu Komeng tiba-tiba muncul. 

“Ya sudah, ane (saya) coba (nyaleg). Walaupun buat legislatifnya sih enggak terlalu (punya konsep), tapi akhirnya ane (saya bikin) konsep juga. Karena kan untuk masuk ke sana (Senayan) harus punya konsep juga. Awalnya itu sebenarnya,” ucap Komeng. 

Jika terpilih menjadi anggota DPD, Komeng berjanji akan memperkenalkan budaya Indonesia di kancah Internasional. 

“Bagaimana caranya (agar) kita bisa 'menjajah' negara lewat budaya. Kan selama ini kita (Indonesia) 'dijajah' (budayanya) oleh Korea dengan drama korea, apa pun, sampai ke makanannya,” kata Komeng. 

Pelawak terfavorit dalam ajang Panasonic Awards 2004 melalui program acara Spontan itu mengatakan, pemikiran-pemikiran ini lahir berdasarkan keresahan setelah dia bepergian ke luar negeri. 

“Saya kalau main (melawak) ke luar negeri, komunitas-komunitas luar minta potong honor kita. Tapi, komunitas di Indonesia enggak pernah mau potong (honor) orang dari luar (negeri). Kan banyak pemain (pelawak) luar (negeri) pada main di sini. Semuanya enjoy saja ya kan?” tutur Komeng. 

Oleh karena itu, Komeng merasa kesenian Tanah Air kurang dimanfaatkan dengan baik. 

“Padahal, dari budaya bisa diangkat, dan bisa menghasilkan pemasukan yang besar buat negara,” ujar Komeng.

 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini