TRIBUNNEWS.COM - Jenderal Tentara Nasional Indonesia (Purnawirawan) Profesor Doktor Haji atau Jenderal TNI (Purn.) Prof. Dr. H. Dudung Abdurachman, S.E., M.M. adalah pensiunan perwira tinggi (Pati) di dalam TNI Angkatan Darat (AD).
Jabatan terakhir Jenderal Dudung Abdurachman di TNI AD yakni sebagai Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD).
Jenderal bintang 4 ini tercatat mengisi kursi jabatan KSAD sejak tahun 2021 hingga 2023.
Jenderal Dudung Abdurachman resmi pensiun sebagai Pati TNI AD pada tahun 2023.
Rekam jejaknya selama berdinas di kemliteran tanah air pun tak main-main.
Ia tercatat pernah menjabat sebagai Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad).
Baca juga: Letjen TNI Purn. H. Lodewijk Freidrich Paulus
Selain itu, Dudung juga sempat menduduki posisi sebagai Gubernur Akademi Militer (Akmil).
Nama Jenderal Dudung Abdurachman sempat menjadi sorotan khalayak ramai saat menyuruh prajuritnya untuk mencopot spanduk dan baliho eks pemimpin Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab.
Kehidupan pribadi
Jenderal Dudung Abdurachman lahir di Bandung, Jawa Barat, pada tanggal 19 November 1965.
Ia memiliki istri yang bernama Rahma Setyaningsih dan menganut agama Islam.
Dudung dan Rahma dikaruniai 3 orang anak yang bernama Nadine Aqmarina Setyaningsih, Nina Bonita Hasanah, dan Mohammad Tri Anjas Septiadi.
Semasa remaja, Dudung sudah dikenal pekerja keras, di mana ia pernah menjadi loper koran dan penjual kue klepon.
Baca juga: Prof. Stella Christie, B.A., M.A., Ph.D.
Pendidikan