News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kabinet Prabowo Gibran

Pengamat Minta Prabowo-Gibran Lebih Gencar Optimalkan Pengembangan Pariwisata

Penulis: Chaerul Umam
Editor: Seno Tri Sulistiyono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pedagang menata bingkai foto pasangan Prabowo-Gibran sebagai Presiden dan Wakil Presiden 2024-2029 di Ali Frame Pasar Jatinegara, Jakarta Timur.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerhati dan pelaku pariwisata Sanggam Hutapea berpandagan, di tengah pelambatan ekonomi secara global, Indonesia memilki salah satu potensi yang cukup bisa diandalkan meraup devisa untuk meningkatkan pendapatan negara, sekaligus membuka peluang lapangan kerja yang mampu menampung bonus demografi.

Salah satu potensi besar yang dimilki Indonesia itu, adalah sektor pariwisata. 

Untuk itu Sanggam Hutapea meminta presiden dan wakil presiden terpilih yakni Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka yang akan dilantik di Gedung MPR RI, Komplek Senayan, Jakarta, pada Minggu 20 Oktober 20204 dapat mengoptimalkan pembangunan dan pengembangan pariwisata.

” Jika potensi pariwisata ini dimaksimalkan dengan baik, maka sektor pariwisata mampu memberikan pendapatan bagi negara, penciptaan lapangan kerja yang akhirnya mampu memberikan kesejahteraan bagi rakyat, sebab sektor pariwisata ini akan memberikan multi efek yang sangat besar. Sektor pariwisata bisa menjadi andalan Presiden Prabowo Subianto untuk mewujudkan visi dan misinya membangun Indonesia dan mensejahterakan rakyat," kata Sanggam Hutapea kepada wartawan, Sabtu (19/10/2024).

Baca juga: Jam Berapa Pelantikan Prabowo-Gibran di Gedung MPR/DPR? Berikut Susunan Acaranya

Sanggam meyakini jika pengembangan bidang pariwisata digenjot, bukan hal yang sulit bagi presiden terpilih Prabowo Subianto untuk mencapai targetnya yakni pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen. 

Tetapi jika sektor ini tidak dioptimalkan maka akan sulit mencapai target itu mengingat situasi saat ini sedang terjadi pelambatan ekonomi secara global.

Sanggam mengatakan sebenarnya potensi pariwisata yang dimilki Indonesia sudah menjadi perhatian pemerintah.

Di mana selama lima tahun terakhir Presiden Joko Widodo (Jokowi) begitu genjar mengembangkan 10 destinasi pariwisata yang menjadi prioritas utama.

Yakni Danau Toba, Sumatera Utara, Candi Borobudur, Jawa Tengah, Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, Pantai Mandalika, Nusa Tenggara Barat, Tanjung Kelayang, Belitung, Pulau Morotai, Maluku Utara, Tanjung Lesung, Banten, Kepulauan Seribu, Jakarta.Taman Nasional dan Wakatobi, Sulawesi Tenggara.

Pengembangan 10 destinasi utama di era Jokowi, harus lebih digencarkan Presiden Parbowo Subinto hingga sektor pariwisata bisa menjadi motor peningkatan devisa di tengah gejolak ekonomi global.

Jika presiden terpilihPrabowo menempatkan orang yang pas di kabinetnya untuk menangani pengembangan pariwisata, maka sektor ini akan menjadi salah satu pilar utama yang mendorong pertumbuhan ekonomi dan menciptakan lapangan kerja.

”Pengembangan pariwisata Indonesia tidak boleh berhenti walau era kepemimpinan Presiden Jokowi sudah berakhir. Sebaliknya pengembangan sektor pariwisata ini harus lebih difokuskan sebab sektor pariwisata ini juga bisa mendatangkan investasi,” ujarnya.

Sejak penetapan 10 destinasi prioritas oleh Presiden Jokowi, pembangunan di kawasan destinasi memang sudah terlihat. 

Tetapi untuk mewujudkan destinasi wisata kelas dunia masih memerlukan penaganan secara terpadu yang terintegrasi diantara aspek pendukung lainnya.

Sanggam memaparkan berbagai pandanganya yang cukup mendasar untuk pengembangan dan pembangunan kawasan destinasi menuju wisata kelas dunia. Khususnya pasar yang akan diambil.

Dia menilai perhatian pemerintahan Jokowi sudah membuka akses dengan pembangunan berbagai saran dan prasarana.

Satu di antaranya infrastruktur jalan guna memperpendek jarak tempuh ke kawasan destinasi wisata. Seperti pembukaan jalan tol menuju kawasan wisata Danau Toba.

Akan tetapi, sarana dan prasarana yang ada sekarang, belum memadai mendatangkan wisatawan, karena yang ditawarkan masih monoton hanya mengandalkan keindahan alamnya saja. 

"Artinya belum ada bentuk produk yang dimunculkan sebagai usaha memberikan nilai tambah," katanya.

Sanggam Hutapea mendorong Presiden Prabowo Subianto saat membentuk kabinetnya usai dilantik sebagai presiden, haruslah menempatkan orang yang memahami betul dunia pariwisata, sehingga pengembangan dan promosi pariwisata Indonesia tepat sasaran.

Menurutnya, menteri periwisata era Prabowo harus mampu melakukan evaluasi dan menata kembali apa yang dibutuhkan destinasi pariwisata. 

Khususnya bagaimana cara efektif untuk memasarkan pariwisata Indonesia.

"Sebagai pelaku dan pemerhati pariwisata saya berharap, Presiden Prabowo Subianto menjadi sektor pariwisata sebagai andalan meningkatkan pendapatan negara dan mensejahterakan masyarakat," pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini