Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdi Ryanda Shakti
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Advokat kondang Otto Hasibuan secara resmi telah dilantik menjadi Wakil Menteri Koordinator Bidang Hukum, HAM, Imigrasi dan Permasyarakatan Presiden RI, Prabowo Subianto.
Dalam pidato perdananya di Kantor Kemenkumham, Otto Hasibuan sempat bercerita tentang pengalamannya sudah mengikuti Prabowo Subianto sudah puluhan tahun.
"Istri saya mengatakan, kenapa kamu mau terus bekerja sama Pak Prabowo? Saya katakan, saya terkesan dengan beberapa ucapan dia dan pernyataan dia yang selalu bicara pada saya tentang bagaimana orang-orang lebih lemah, fakir miskin, penegakan hukum, membela orang lemah, saya tertarik sekali," kata Otto di kantornya, Senin (21/10/2024).
Namun, rasa bangganya terhadap Prabowo membuat sang istri sempat mengancamnya agar menolak jika memang ditawarkan menjadi menteri kabinet.
"Tapi istri saya bilang, boleh dukung dia, tapi jangan sekali-sekali mau kalau diajak jadi menteri ya. Ini saya enggak bohong, istri saya ada di sini, dia ancam terus saya," ucapnya.
"Enggak boleh katanya, kenapa? Saya bilang. Enggak, saya tahu kamu, katanya. Bukan dunia mu lagi itu mungkin, katanya. Jadi kamu sudah terlalu lama di organisasi, pengacara, saya tahu mungkin sudah di comfort zone, jadi susah, katanya," sambungnya.
Baca juga: Veronica Tan, Giring hingga Otto Hasibuan Jadi Wakil Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Bidang Apa?
Kendati demikian, Otto mengatakan dirinya menerima pinangan Prabowo untuk bergabung di Kabinet Merah Putih dengan alasan karena diberi jalan Tuhan.
Apalagi ketika dia mengetahui akan menjadi wakil dari Yusril Ihza Mahendra dalam di Kementerian Koordinator Bidang Hukum, HAM, Imigrasi dan Permasyarakatan.
"Saya katakan, mungkin saya siap diperintah, mungkin jalan Tuhan, saya akan coba, apapun sulitnya. Tapi saya ingin percaya, mudah-mudahan saya bisa berbakti pada negara ini," ungkapnya.
Baca juga: Otto Hasibuan Ungkap Sidang Kasasi Perdana Kasus Kopi Sianida Mirna Dimulai Senin Depan di PN Jakpus
Untuk itu, Otto meminta kepada seluruh stafnya agar bisa membantunya dalam mengemban tugas yang berat nantinya.
"Karena waktu ditanya, saya mau jadi wakil Menteri Koordinator. Terus saya tanya, saya tidak bilang iya. Tapi siapa Menteri Koordinator saya? Dia (Prabowo) senyum, dia bilang Pak Yusril. Ya sudah saya terima Pak. Tapi kalau tidak, kan berat juga kita bekerja sama ya karena saya nggak terbiasa," tuturnya.