TRIBUNNEWS.COM - Format surat lamaran PPPK Kemenag 2024 lengkap beserta link downloadnya.
Kementerian Agama RI (Kemenag) membuka lowongan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) 2024 dengan total 89.781 di berbagai formasi jabatan.
Dalam syarat pendaftaran, pelamar wajib menulis surat lamaran PPPK Kemenag 2024 sesuai indentitas dan latar belakangnya.
Surat lamaran PPPK Kemenag 2024 nantinya dipakai sebagai bahan pertimbangan kelengkapan dokumen yang diunggah saat melakukan pendaftaran di SSCASN BKN.
Surat lamaran PPPK Kemenag 2024 dapat ditulis tangan dengan tinta hitam atau diketik menggunakan komputer
yang ditujukan kepada Menteri Agama Republik Indonesia.
Kemudian ditandatangani oleh pelamar serta wajib menggunakan e-meterai 10.000.
Lantas, bagaimana format penulisan surat lamaran PPPK Kemenag 2024?
Simak format penulisan surat lamaran PPPK Kemenag 2024 lengkap dengan link downloadnya yang Tribunnews.com kutip dari laman Kemenag.
Lampiran II
Nomor : P-3743/SJ/B.II.1/KP.00.1/10/2024
Tanggal : 20 Oktober 2024
SURAT LAMARAN
Kepada
Yth. Menteri Agama Republik Indonesia
di Jakarta
Dengan hormat,
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Baca juga: Link Download Rincian Formasi PPPK Kemenag 2024, Pendaftaran Tahap 1 Dibuka hingga 4 November 2024
Nama : …………………………………………………...........……
NIK : …………………………………………………...........……
Tempat dan Tanggal Lahir : …………………………………………………...........……
Agama : …………………………………………………...........……
Jenis Kelamin : Pria/Wanita*)
Kewarganegaraan : …………………………………………………...........……
Pendidikan Terakhir : …………………………………………………...........……
Alamat : …………………………………………………...........……
Nomor Telp./Handphone : …………………………………………………...........……
(yang dapat dihubungi)
Dengan ini mengajukan permohonan untuk dapat mengikuti ujian Pengadaan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) Kementerian Agama Tahun 2024 dengan jenis ketenagaan …………………….. **).
Seluruh dokumen persyaratan telah saya unggah melalui laman resmi http://sscasn.bkn.go.id. Demikian permohonan ini saya buat dengan sebenarnya. Apabila di kemudian hari ternyata data yang disampaikan tidak benar, saya bersedia dituntut di pengadilan dan digugurkan/diskualifikasi sebagai CPPPK/PPPK Kementerian Agama.