TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Prabowo Subianto akan mengevaluasi kinerja dari para menteri dan wakil menteri Kabinet Merah Putih dalam kurun waktu enam bulan semenjak menjabat.
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra sekaligus adik Prabowo, Hashim Djojohadikusumo, mengatakan hal itu, dalam diskusi di Menara Kadin, Rabu (23/10/2024).
"Dan saya sudah dengar bahwa setelah enam bulan, bulan Maret tahun depan, April tahun depan, setiap menteri dan wakil menteri akan dievaluasi," kata Hashim.
Pada evaluasi itu, Prabowo akan mengambil sikap tegas kepada jajaran menteri Kabinet Merah Putih yang dinilai bermasalah.
"Kalau dalam enam bulan pertama, ya maaf, yang kurang efisien, korup, atau kurang berdaya, atau mungkin lelah, atau kurang tenaga. Ya, bisa ngerti kan? Akan dievaluasi dan dia orangnya tegas," ucap Hashim.
"Orangnya tegas. Saya kira banyak yang sudah tahu. So itu yang saya maksud," ungkap Hashim.
Lihat Outputnya
Hashim memastikan Kabinet Merah Putih yang dipimpin Presiden Prabowo akan menghasilkan output bagus dengan formasi kabinet terdiri dari 135 menteri dan wakil menteri.
Sebanyak 135 Kabinet Merah Putih terdiri dari menteri, wakil menteri (wamen), pejabat setingkat menteri, penasihat khusus presiden, kepala badan, sekretaris kabinet, utusan khusus presiden, hingga staf khusus presiden.
"Ya, ini agak gemuk memang. Tapi yang penting kita harus lihat outputnya apa."
"Kalau kabinet yang lebar, yang gemoy ini, ya kalau bisa outputnya luar biasa ya. Saya kira begitu," kata Hashim.
Hashim mengaku kerap mendapati komentar dari masyarakat menyoal pos kabinet Merah Putih ini yang makin banyak jika dibandingkan pemerintah Presiden Jokowi.
"Ada dua komentar ke saya dari masyarakat ya. Satu, kok jumlah menteri perempuan kok sedikit? Ini saya sampaikan ya. Ini ada yang saya sampaikan. Tapi kedua adalah kok bisa gemuk? Nanti takutnya high cost, little output," jelasnya.
Menurutnya, keberadaan 48 kementerian di pemerintahan kakaknya yakni Presiden Prabowo ini menjadi strategi untuk mengentaskan kemiskinan di Indonesia.