TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tokoh-tokoh senior relawan Jokowi menemui Presiden ke-7 RI Joko Widodo di kediamannya Sumber, Banjarsari, Solo pada Rabu (30/10/2024) pagi.
Tokoh tersebut di antaranya Andi Gani Nena Wea, Silvester Matutina, Kelik Wirawan, dan Eko Sulistyo.
Andi Gani menyampaikan pertemuan tersebut tidak berkaitan dengan situasi politik saat ini.
"Kami membicarakan persoalan dan permasalahan yang terjadi di masyarakat seperti masalah pertanahan, lingkungan hidup, dan kesejahteraan rakyat," ungkap Andi Gani.
"Kami juga menyampaikan salam kepada Pak Jokowi dari relawan, relawan-relawan Jokowi baik dari dalam negeri maupun luar negeri," sambungnya.
Andi Gani memastikan para relawan akan tetap menemani Jokowi jika ingin bertemu dengan masyarakat di berbagai daerah.
Karena, walaupun sudah tidak menjadi presiden, pemikiran-pemikiran Jokowi tetap dibutuhkan masyarakat.
"Kami sampaikan ke Pak Jokowi akan bergantian tokoh-tokoh relawan mendampingi beliau bertemu masyarakat. Selesai dari masa jabatan presiden tidak menyurutkan hubungan Pak Jokowi dengan relawannya. Saya bersama Pak Jokowi sejak dari Solo, Pilgub DKI Jakarta, dan Pilpres 2014 dan 2019 berjuang bersama," ungkapnya.
Baca juga: Thomas Lembong Tambah Daftar Panjang Menteri Era Jokowi Terseret Kasus Korupsi, Total Ada 7
Adapun, Andi Gani telah bersahabat dengan Jokowi sejak dari Solo. Dirinya pun sempat diminta masuk kabinet di tahun 2019 namun ia lebih memilih tetap bertugas sebagai Presiden Komisaris di BUMN konstruksi PT PP selama 9 tahun.
Saat ini Andi Gani diberi kepercayaan untuk menjabat sebagai Penasihat Kapolri.
Seperti diketahui, Presiden ke-7 Jokowi masih menerima aduan dari warga Samarinda, Kalimantan Timur di kediamannya. Ibu-ibu tersebut mengadukan terkait ganti rugi lahannya untuk pembangunan jalan tol.
Warga itu tampak mencegat mobil Jokowi untuk menyampaikan aduan. Warga mengadu kepada Jokowi yang berada di dalam mobil.
Jokowi mengaku meski sudah purnatugas, dirinya tetap membuka ruang untuk mendengar keluhan dari warga.
"Meski jabatan dan tanggung jawab sebagai presiden sudah selesai, saya tetap membuka ruang dan waktu untuk mendengar keluhan masyarakat. Hati saya untuk bangsa ini, untuk Indonesia," katanya.