TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Brigjen TNI Edwin Adrian Sumantha, S.H., PG. Dipl., M.Han. dalam waktu dekat akan menyandang pangkat Mayor Jenderal atau Mayjen TNI.
Hal ini seiring promosinya sebagai Komandan Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat atau Danseskoad yang berlokasi di Bandung, Jawa Barat.
Jabatan terakhir Edwin Adrian Sumantha adalah Jabatan Kepala Biro Humas Setjen Kemhan RI.
Sebagai orang yang bertanggung jawab mengatur Humas Kemhan RI, Edwin sejak awal 2023 telah melakukan berbagai gebrakan, termasuk "mendorong" optimasi platform media sosial Kemhan.
Langkah ini dinilai mempermudah publik mengetahui apa saja informasi seputar pertahanan, termasuk kegiatan Menhan ketika itu, Prabowo Subianto yang kini menjadi Presiden RI.
Ke depan, Edwin akan memimpin Sekolah Staf dan Komando TNI Angkatan Darat atau biasa disebut dengan singkatan Seskoad, sebuah Badan Pelaksana Pusat TNI Angkatan Darat.
Seskoad sebagai lembaga pendidikan pengembangan umum tertinggi di Lingkungan TNI AD.
Sekolah ini didirikan pada tahun 1951.
Seskoad bertujuan untuk mendidik para perwira menengah (biasanya mulai dari pangkat Mayor) TNI yang akan diarahkan untuk menduduki jabatan staf umum dan komando satuan operasional tingkat komando.
Sosok dan rekam jejak
Edwin Adrian Sumantha adalah lulusan SMA Taruna Nusantara Magelang Jawa Tengah.
Selepas dari SMA Taruna Nusantara, Edwin melanjutkan ke Akademi Militer dan lulus sebagai perwira pada tahun 1997.
Edwin kemudian tergabung dalam personel Komando Pasukan Khusus (Kopassus).
Sejak tahun 1998 sampai dengan tahun 2011, mengabdi di Grup-4 Kopassus yang kini telah berganti nama menjadi Grup-3 Kopassus.
Pada akhir tahun 2011 hingga November 2012 Edwin berdinas di Makopassus sebagai Pabandya Lidgal Sintel Kopassus.
Selanjutnya Edwin menjabat sebagai Danyon 31 Grup 3 Kopassus dan kemudian menjabat Komandan Pengamanan Pribadi Presiden RI (Paspampres).
Pada Juli 2014 Edwin pernah menjabat sebagai Dandim 0501 Jakarta Pusat.
Selanjutnya menjabat sebagai Kepala Staf Brigade Infanteri 1 Pengaman Ibu kota/Jaya Sakti Kodam Jaya.
Kemudian ia dipercaya oleh Pimpinan TNI AD untuk menjabat kembali sebagai Dandim 0501 Jakarta Pusat.
Sebagai informasi, Edwin adalah perwira yang pertama kali dan satu-satunya yang berhasil menjabat Dandim di Jakarta Pusat sebanyak dua kali.
Edwin Adrian Sumantha juga tercatat pernah menjadi lulusan terbaik Sekolah Staf dan Komando (Sesko) TNI Angkatan XLVII Tahun 2020, saat dirinya berpangkat Kolonel.
Ketika itu, penghargaan dan Trophy “Wira Adi Nugraha” kepada Kolonel Inf Edwin Adrian Sumantha diberikan langsung oleh Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto.
Seremoni penghargaan itu dilangsungkan dalam upacara penutupan Pendidikan Reguler Sesko TNI Angkatan XLVII TA 2020 di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Kamis (3/12/2020).
Bela Mayor Teddy di Polemik Teguran ke Dokter
Saat masih menjabat Karo Humas Setjen Kemhan, Edwin juga pernah membela Mayor Teddy Indra Wijaya, yang saat itu adalah ajudan Menhan Prabowo Subianto, terkait polemik teguran ke Kolonel dr. Gunawan Rusuldi.
Polemik teguran Mayor Teddy ke Dokter Gunawan itu mencuat setelah video yang merekam momen itu viral di media sosial.
Dalam video itu tampak Mayor Teddy Indra Wijaya bersama Prabowo Subianto sedang mendampingi Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam sebuah kegiatan di sebuah rumah sakit.
Saat Presiden Jokowi melintas, tampak seorang dokter yang kemudian dipegang tangannya oleh Mayor Teddy.
Mayor Teddy kemudian tampak mengatakan sesuatu kepada dokter tersebut yang belakangan diketahui berpangkat kolonel.
Video tersebut lantas viral dan menjadi perbincangan warganet di media sosial.
Sebagian warganet menilai sikap Mayor Teddy berlebihan dan arogan kepada seniornya meski saat itu ia dan Prabowo sedang mendampingi presiden.
Apalagi setelah diketahui bahwa dokter Gunawan yang ditegur itu berpangkat lebih tinggi dari Mayor Teddy.
Menanggapi video viral tersebut, Edwin Adrian Sumantha memberikan penjelasannya.
Ia mengakui video tersebut terkait kegiatan Presiden RI yang didampingi oleh Menhan pada saat berkeliling melihat fasilitas RSPPN Panglima Besar Soedirman beberapa waktu yang lalu.
Ia menjelaskan Mayor Teddy selaku Ajudan Menhan pada saat itu sedang menyampaikan SOP (Standard Operational Procedure) keprotokolan kepada dr Gunawan Rusuldi selaku Kepala Rumah Sakit.
"Dihadapkan pada situasi dan kondisi di mana lorong jalan sempit dan terbatas, sementara banyak pejabat negara terutama Presiden dan Menhan yang melaluinya secara bersamaan, maka apa yang dilakukan oleh Mayor Teddy masih sesuai dengan SOP yang berlaku," kata Edwin kepada Tribunnews.com, ketika itu.
riwayat karir militer:
Letnan Dua s/d Letnan Satu
- Pama Pussenif
- Pama Kopassus
- Dantim 4 Den 2 Yon 33 Grup 3 Kopassus
- Kaur Siapsat Sops Kopassus
- Pa Intel Sintel Grup 3 Kopassus
Kapten
- Dantim 2 Den 1 Yon 33 Grup 3 Kopassus
- Danden 1 Yon 31 Grup 3 Kopassus
- Wadanyon 31 Grup 3 Kopassus
Mayor
- Pamen Kopassus (Sesko Luar Negeri)
- Pabandya Lid/Gal Sintel Kopassus
- Danyon 31 Grup 3 Kopassus
- Dandenpampri Presiden RI Paspampres
Letnan Kolonel
- Dandim 0501/BS Jakarta Pusat Kodam Jaya (2014-2015)
- Kasbrigif 1 Pengaman Ibu kota/Jaya Sakti Kodam Jaya (2015-2017)
Kolonel
- Dandim 0501/BS Jakarta Pusat Kodam Jaya (2017-2018)
- Ajudan Wakil Presiden RI (2018-2019)
- Pamen Mabesad (2019)
- Asintel Kasdam III/Siliwangi (2019-2020)[16]
- Dosen/Patun Sesko TNI (2020-2022)
- Komandan Resimen Candradimuka Akademi TNI (2022-2023)
Brigjen:
- Kepala Biro Humas Setjen Kemhan RI (2023-2024)
Mayjen:
-Komandan Seskoad (2024-sekarang)