News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Jenderal TNI HOR Purn. Luhut Binsar Pandjaitan, M.P.A.

Penulis: Ika Wahyuningsih
Editor: Bobby Wiratama
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Jenderal TNI HOR Purn. Luhut Binsar Pandjaitan, M.P.A.

TRIBUNNEWS.COM - Jenderal TNI HOR Purn. Luhut Binsar Pandjaitan, M.P.A. adalah Ketua Dewan Ekonomi Nasional dalam pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.

Luhut Binsar Pandjaitan juga pernah menjadi Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Indonesia pada Juli 2016 dan dipilih kembali pada masa Kabinet Indonesia Maju Jokowi-Ma'ruf Amin periode 2019-2024, seperti dilansir dari Tribun Bisnis.

Purnawirawan TNI ini pun pernah menjabat sebagai Kepala Staf Kepresidenan Republik Indonesia sejak 31 Desember 2014 hingga 2 September 2015.

Pada 12 Agustus 2015, Luhut Binsar Pandjaitan ditunjuk oleh Presiden Joko Widodo menjadi Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan menggantikan Tedjo Edhy Purdijatno.

Dalam reshuffle Kabinet Kerja Jilid II pada 27 Juli 2016, Luhut Binsar Pandjaitan diangkat menjadi Menteri Koordinator Kemaritiman menggantikan Rizal Ramli.

Pada 15 Agustus 2016, Jokowi mengambil langkah terkait polemik kepemilikan paspor Amerika Serikat (AS) Menteri ESDM Arcandra Tahar, sehingga Jokowi memberhentikan secara hormat Arcandra Tahar dari Menteri ESDM.

Jokowi kemudian menunjuk Luhut yang juga menjadi Menko Maritim, untuk menjadi pejabat sementara (Plt) Menteri ESDM.

Tambahan informasi, pada 1999, Presiden B.J. Habibie mengangkat Luhut menjadi Duta Besar Republik Indonesia untuk Republik Singapura di era krusial awal Reformasi.

Dalam tiga bulan pertama masa jabatannya, ia mampu memulihkan hubungan kedua negara ke tingkatan semula.

Lalu, pada masa Presiden Abdurrahman Wahid, Luhut ditarik dari Singapura sebelum masa baktinya berakhir.

Bahkan pada masa kepemimpinan Abdurahman Wahid atau Presiden Gus Dur, Luhut Binsar Pandjaitan dipercaya menjadi Menteri Perdagangan dan Industri 2000-2001. 

Baca juga: Luhut Binsar Pandjaitan Rangkap Jabatan di Era Prabowo: Berpotensi Menjadi Beban Masa Depan

Sebelum menjadi Menteri Perindustrian dan Perdagangan, ia menjabat Duta Besar Republik Indonesia untuk Singapura.

Tak sampai di situ, Presiden Megawati Soekarnoputri yang mengantikan Gus Dur juga bermaksud untuk memercayai Luhut kembali sebagai menteri, tetapi ia menolak karena menjaga etika terhadap Gus Dur.

Luhut Binsar Pandjaitan atau LBP ini lahir di Simargala, Huta Namora, Silaen, Toba Samosir, Sumatra Utara, 28 September 1947. 

Dilansir perpusnas.go.id, Luhut Binsar Pandjaitan merupakan anak ke-1 dari lima bersaudara pasangan Bonar Pandjaitan dan Siti Frida Naiborhu.

Putra Batak ini adalah Kakak dari Kartini Pandjaitan.

Luhut Binsar menikah dengan Dra. Devi Simatupang dan keduanya dikarunia 4 anak, mereka adalah Paulus, David, Paulina, serta Kerry.

Pendidikan

Dikutip dari Tribunnewswiki, Jenderal TNI HOR Purn. Luhut Binsar Pandjaitan, M.P.A. adalah lulusan terbaik dari Akademi Militer Nasional angkatan tahun 1970. 

Luhut Binsar Pandjaitan masuk Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (AKABRI) pada Tahun 1967.

3 tahun kemudian ia meraih predikat sebagai Lulusan Terbaik pada tahun 1970, sehingga mendapatkan penghargaan Adhi Makayasa.

Karier militernya banyak dihabiskan di Kopassus TNI AD. 

Di kalangan militer dikenal sebagai Komandan pertama Detasemen 81. 

Berbagai medan tempur dan jabatan penting telah disandangnya.

Komandan Grup 3 Kopassus, Komandan Pusat Kesenjataan Infanteri (Pussenif), hingga Komandan Pendidikan dan Latihan (Kodiklat) TNI Angkatan Darat. 

Baca juga: Profil Luhut Binsar Pandjaitan, Penasihat Khusus Presiden Prabowo dengan 2 Jabatan Sekaligus

Ketika menjadi perwira menengah pengalamannya berlatih di unit-unit pasukan khusus terbaik dunia memberinya bekal untuk mendirikan sekaligus menjadi komandan pertama Detasemen 81 (sekarang Sat-81/Gultor) kesatuan baret merah Kopassus, menjadi salah satu pasukan khusus penanggulangan terorisme terbaik di dunia.

Pendidikan yang diikutinya:

Masters in Public Administration, George Washington University, Washington DC, Amerika Serikat.

National Defense University, Amerika Serikat.

Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (AKABRI), Penerima penghargaan Adhi Makayasa untuk lulusan terbaik AKABRI bagian Darat (1970).

Kursus Dasar Kecabangan Infanteri (SUSSARCABIF), Lulus Terbaik (1971).

Kursus Komando, Lulusan Terbaik, Meraih Penghargaan Sangkur Perak Komando (1971).

Kursus Lintas Udara, Lulusan Terbaik, Meraih Penghargaan Trophy Payung Emas (1971).

Kursus Lanjutan Perwira/SUSLAPA I (1976).

Kursus Lanjutan Perwira/SUSLAPA II (1978).

Sekolah Staf Komando Angkatan Darat (SESKOAD).

Sekolah Staf Dan Komando ABRI (SESKO ABRI)

Lembaga Ketahanan Nasional (LEMHANNAS)

Pada Tahun 2001 Luhut binsar Pandjaitan mendirikan Politeknik Informatika Del di Desa Sitoluama, Toba Samosir.

Karier

Jenderal HOR Purn. Luhut Binsar Pandjaitan, M.P.A. (YouTube Kompas TV)

Pemerintahan

Duta Besar RI untuk Singapura (1999-2000)

Menteri Perindustrian dan Perdagangan Kabinet Abdurrahman Wahid ( 2000 – 2001 )

Kepala Staf Kepresidenan (Des 2014-Sept 2015)

Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan Kabinet Kerja ( 2014 – 2016 )

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman (2016-2019

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman & Investasi (2019-2024)

Militer

Komandan Grup 3 Pusat Pendidikan Pasukan Khusus (Pusdikpassus) Batujajar, Bandung

Pengamanan VIP Presiden RI ke berbagai negara (1978-1988)

Pendiri Detasemen 81 (DEN 81) (1981)

Komandan Kesatuan Anti Teror Detasemen 81 Kopassandha (1983-1985)

Komandan Kesatuan Anti Teror Detasemen 81 Kopassandha (1985-1987)

Komandan Pangamanan Presiden RI pada KTT Asean, Filipina (1986)

Asisten Operasi Komandan Komando Pasukan Khusus (Asops Dankopassus) (1987-1992)

Wakil Direktur Latihan Gabungan (Latgab) ABRI I (1988)

Asops Kopassus (1989)

Komandan Grup III Pusat Pendidikan Pasukan Khusus (1991)

Kawasdal Latihan Gabungan (Latgab) ABRI II (1992)

Danrem 081/Dhirotsaha Jaya (DSJ) Kodam V/Brawijaya (1993-1995)

Danrem Madiun (1995)

Komandan Pussenif (1996-1997)

Komandan Kodiklat (1997-1999)

Harta Kekayaan

Jenderal TNI HOR Purn. Luhut Binsar Pandjaitan, M.P.A. (Tribunnews)

Berdasarkan data terbaru dari Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) per 31 Desember 2023, total kekayaan Luhut mencapai Rp. 1.043.460.709.886, meningkat dari Rp. 897.656.844.079 pada tahun sebelumnya, seperti dikutip dari Pos Belitung.

Pergerakan kekayaan Luhut dari tahun ke tahun menunjukkan tren peningkatan.

Pada 31 Desember 2018, kekayaannya tercatat sebesar Rp. 655.438.752.423. 

Angka ini kemudian naik menjadi Rp. 677.440.505.710 pada akhir 2019, Rp. 745.188.108.997 pada 2020, dan Rp. 716.314.993.267 pada 2021.

Kenaikan yang paling signifikan terjadi pada 2022, dengan kekayaan mencapai Rp. 897.656.844.079, sebelum akhirnya mencapai puncaknya pada 2023.

Rincian Harta Kekayaan

Harta kekayaan Luhut terdiri dari berbagai aset yang mencakup tanah dan bangunan, alat transportasi, harta bergerak lainnya, surat berharga, kas dan setara kas, serta harta lainnya. Berikut adalah rincian dari harta yang dimiliki oleh Luhut:

Tanah dan Bangunan: Total senilai Rp. 251.611.632.000. Luhut memiliki sejumlah properti di berbagai wilayah strategis, seperti Bogor, Jakarta, Badung, Malang, Tapanuli Utara, dan Toba Samosir.

Sebagian besar properti ini merupakan hasil dari usaha sendiri, sementara ada juga yang diperoleh melalui warisan atau hibah tanpa akta.

Alat Transportasi dan Mesin: Total senilai Rp. 6.253.097.000.

Koleksi kendaraan Luhut mencakup beberapa mobil mewah seperti Lexus LS500H Executive AT 2022, Toyota Alphard dari 2016 dan 2022, serta Mitsubishi Triton 2023. Selain itu, ia juga memiliki beberapa kendaraan lain, termasuk motor Honda.

Harta Bergerak Lainnya: Senilai Rp. 3.382.794.000.

Surat Berharga: Senilai Rp. 374.782.911.700, yang menunjukkan investasi signifikan dalam bentuk surat berharga atau aset finansial lainnya.

Kas dan Setara Kas: Luhut memiliki likuiditas dalam bentuk kas dan setara kas senilai Rp. 164.077.989.274.

Harta Lainnya: Termasuk dalam kategori ini adalah aset-aset lain yang tidak tercakup dalam kategori sebelumnya, dengan total nilai mencapai Rp. 294.590.583.669.

Total Kekayaan dan Hutang

Setelah dikurangi dengan total hutang sebesar Rp. 51.238.297.757, total kekayaan bersih Luhut per 31 Desember 2023 mencapai Rp. 1.043.460.709.886.

Angka ini menunjukkan peningkatan yang signifikan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

Kenaikan kekayaan ini mencerminkan kesuksesan Luhut dalam pengelolaan aset dan investasi, memperkuat posisinya sebagai salah satu pejabat dengan kekayaan cukup besar di Indonesia. 

Luhut Binsar Pandjaitan lahir pada 28 September 1947 di Simargala, Silaen, Tapanuli Utara, Sumatera Utara.

Ia merupakan putra dari pasangan Bonar Pandjaitan dan Siti Frida Naiborhu.

Setelah menyelesaikan pendidikan menengah, Luhut melanjutkan pendidikannya di Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (AKABRI), di mana ia lulus pada tahun 1970.

Tak berhenti di situ, Luhut juga mengejar pendidikan lebih lanjut di luar negeri. Ia menyelesaikan studi di Universitas George Washington, Amerika Serikat, serta Universitas Pertahanan Nasional (National Defense University) di Amerika Serikat, yang memberikan landasan kuat bagi kariernya di bidang militer dan pemerintahan.

Luhut mengawali kariernya di militer, di mana ia mencapai pangkat tertinggi sebagai Jenderal TNI (HOR) sebelum pensiun.

Kariernya di militer mencakup berbagai posisi strategis yang mengasah kemampuan kepemimpinannya.

Setelah pensiun dari militer, Luhut beralih ke dunia diplomasi dan pemerintahan. Ia pernah menjabat sebagai Duta Besar Republik Indonesia untuk Singapura dan kemudian Menteri Perindustrian dan Perdagangan pada tahun 2000-2001 di bawah pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid.

Kiprahnya di dunia politik berlanjut ketika ia bergabung dalam Kabinet Kerja Presiden Joko Widodo. Luhut pertama kali menjabat sebagai Kepala Staf Kepresidenan pada 31 Desember 2014 hingga 2 September 2015.

Selanjutnya, ia dipercaya menjadi Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan pada 12 Agustus 2015, menggantikan Tedjo Edhy Purdijatno.

Pada 27 Juli 2016, dalam perombakan Kabinet Kerja Jilid II, Luhut diangkat sebagai Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman menggantikan Rizal Ramli, posisi yang dipegangnya hingga saat ini di Kabinet Indonesia Maju periode 2019-2024.

(TRIBUNNEWS.COM/Ika Wahyuningsih)

Baca berita terkait di sini

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini