TRIBUNNEWS.COM - Inspektur Jenderal Polisi Doktor atau Irjen Pol. Dr. Krishna Murti, S.I.K., M.Si. adalah seorang perwira tinggi (Pati) di dalam Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri).
Di Polri, Irjen Krishna Murti diamanahkan untuk mengemban jabatan sebagai Kepala Dvisi Hubungan Internasional atau Kadiv Hubinter Polri.
Polisi jenderal bintang 2 ini sudah menduduki posisi sebagai Kadiv Hubinter Polri sejak Oktober 2022.
Sebelum itu, Krishna Murti sempat terlebih dahulu menjabat sebagai Karomisinter Divhubinter Polri.
Rekam jejak Irjen Krishna Murti sebagai anggota polisi pun tak main-main.
Nama Krishna Murti sempat menjadi perhatian publik saat beraksi menumpas kejahatan teroris di sekitar Plaza Sarinah Jakarta Pusat bersama anak buahnya, Ferdy Sambo.
Selain itu, Irjen Krishna Murti juga berperan penting dalam pengusutan kasus kopi sianida yang menewaskan Wayan Mirna Salihin oleh pelaku Jessica Kumala Wongso.
Irjen Krishna Murti juga pernah viral karena pangkatnya disalip oleh anak buahnya sendiri yakni Ferdy Sambo, di mana saat itu Krishna Murti masih menyandang pangkat Brigadir Jenderal atau Brigjen atau jenderal bintang 1, sedangkan Ferdy Sambo sudah berpangkat Irjen.
Kehidupan pribadi
Irjen Krishna Murti lahir di Ambon, Maluku, pada 15 Januari 1970.
Krishna memiliki istri bernama Nany Ariany Utama dan menganut agama Islam.
Ia dan Nany dikaruniai dua orang anak yang bernama Althaf Andika Krishna yang menjadi Taruna Akademi Kepolisian (Akpol) dan Alsa Narishky.
Baca juga: Irjen Pol. Teddy Minahasa Putra, S.H., S.I.K., M.H.
Irjen Krishna Murti juga memiliki seorang adik perwira tinggi (Pati) di dalam TNI AD yakni Letjen TNI Mohammad Fadjar.
Ayah Krishna Murti juga merupakan seorang pensiunan Pati TNI AD bernama Brigjen TNI (Purn) H. Bom Soerjanto.
Pendidikan
Irjen Krishna Murti adalah lulusan Akpol tahun 1991.
Di Akpol, Krishna Murti satu angkatan dengan Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo.
Ia menempuh pendidikan sekolah menangah di SMP Negeri 1 Malang (1985) dan SMA Negeri 5 Bandung (1988).
Dalam pendidikan tingginya, Krishna Murti telah meraih gelar doktoral S3 jurusan Ilmu Komunikasi di Universitas Padjajaran (Unpad) pada tahun 2024.
Sederet pendidikan kepolisian yang pernah ditempuhnya antara lain adalah PTIK (2000), Sespimen (2008), Sespimti 23 (2014), dan Lemhannas PPSA XXII (2019).
Nama lengkap berikut dengan gelarnya yakni Irjen Pol. Dr. Krishna Murti, S.I.K., M.Si.
Perjalanan karier
Karier Irjen Kirshna Murti sudah malang melintang di dalam Korps Bhayangkara.
Baca juga: Komjen Pol. Purn. Dr. Drs. H. Mochamad Iriawan, S.H., M.M., M.H.
Berbagai jabatan strategis di Polri sudah pernah diembannya.
Krishna Murti tercatat pernah menjabat sebagai Pama Polda Jateng (1991), Kapolsek Randudongkal Polres Pemalang Polda Jateng (1993), Pengasuh Taruna Akpol (1994), Komandan Kontingen Pasukan Perdamaian Polri (1996), dan Kanit Serse Polwiltabes Surabaya Polda Jatim (1997).
Selain itu, ia juga sempat menduduki posisi sebagai Sespri Kapolda Metro Jaya (2000), Kapolsek Metro Penjaringan (2001), Koorspripim Kapolda Metro Jaya (2004), Kasat Reskrim Polres Metro Jakut (2005), dan Wakapolres Metro Depok (2006).
Karier Krishna Murti makin moncer setelah ia dipercaya untuk mengajar sebagai Dosen Lemdikpol pada tahun 2009.
Pada tahun 2010, ia dimutasi menjadi Penyidik Madya Unit II Dit II/Eksus Bareskrim Polri.
Baca juga: Jenderal Pol. Purn. Drs. Dai Bachtiar, P.S.M., A.O.
Setelah itu, jenderal asal Ambon ini diangkat sebagai Kapolres Pekalongan Polda Jateng pada tahun 2011.
Di tahun yang sama, Krishna Murti kemudian dipercaya untuk bertugas sebagai Staf Perencanaan PBB di New York.
Satu tahun kemudian, ia ditugaskan menjadi Penerjemah Utama Divhubinter Polri.
Semenjak itu, karier mantan atasan Ferdy Sambo ini makin meroket.
Pada tahun 2015, Krishna Murti dipercaya untuk mengemban jabatan sebagai Dirreskrimum Polda Metro Jaya.
Kemudian, Kapolri saat itu yakni Jenderal Pol Tito Karnavian memutasi Krishna untuk menduduki posisi sebagai Wakapolda Lampung pada tahun 2016..
Tak berselang lama, di tahun yang sama, ayah 2 anak ini lalu diutus untuk mengisi kursi jabatan sebagai Kabagkembangtas Romisinter Divhubinter Polri.
Karier Irjen Krishna Murti di Divhubinter Polri pun kian moncer.
Baca juga: Hj. Nina Agustina, S.H., M.H., C.R.A.
Pada tahun 2017, ia didapuk menjadi Karomisinter Divhubinter Polri.
Barulah di tahun 2022 Irjen Krishna Murti diangkat menjadi Kadiv Hubinter Polri pada tahun 2022.
Rekam jejak
Irjen Pol. Krishna Murti pertama kali menjadi sorotan saat memperlihatkan aksi tembak menembak melawan teroris di peristiwa Bom Sarinah pada Januari 2016.
Saat kejadian, Krishna Murti merupakan perwira yang terdepan saat baku tembak dengan pelaku teroris di Thamrin.
Sejak saat itu, Krishna Murti sontak jadi idola kaum hawa lantaran aksi heroiknya memimpin penyergapan teroris bom Sarinah.
Gaya Krishna Murti kala itu mengenakan kacamata hitam, rompi anti peluru, berkemeja hitam, dan celana warna 'khaki'.
Jenderal bintang 2 ini terlihat gagah.
Krishna Murti selalu berada di depan dalam peristiwa bom Sarinah, memberi aba-aba pada anak buahnya, termasuk Ferdy Sambo untuk bisa menertibkan keadaan.
Baca juga: Komjen Pol. Dr. Tornagogo Sihombing, S.I.K., M.Si.
Kasus
Kasus kopi sianida Mirna Salihin dan Jessica Wongso kembali viral setelah penayangan film dokumenter tentang perkara ini.
Dokumenter tersebut membahas soal kasus pembunuhan Wayan Mirna Salihin.
Mirna meninggal dunia setelah meminum kopi yang dicampur racun sianida oleh sahabatnya Jessica Wongso.
Sontak, ucapan Krishna Murti kepada Jessica Wongso dulu pun disorot lagi.
Ucapan Krishna Murti ini diungkap oleh Jessica Wongso.
Selain itu, video yang merekam Jessica Wongso mengatakan dipaksa Irjen Pol Krishna Murti untuk mengaku membunuh Mirna Salihin kembali viral di mmedia sosial.
Diketahui video tersebut diambil saat Jessica Wongso menjalani sidang pembunuhan Mirna Salihin di tahun 2016.
Jessica saat itu mengaku dirinya didatangi Irjen Krishna Murti di dalam tahanan.
Seperi disebutkan di atas, kala itu Irjen Krishna Murti menjabat sebagai Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya.
Krishna Murti, kata Jessica Wongso, mengucap sumpah untuk menaruhkan jabatannya dalam menetapkan dirinya sebagai tersangka.
"Saya didatangi pak Krishna dia bilang ‘Saya turun ke tahanan sudah jatuhin harga diri saya’. Pak Krishna juga bilang ‘Saya tanda tangani surat penahanan kamu, bismilah dan berdoa, saya mempertaruhkan jabatan saya demi Allah," kata Jessica pada 28 September 2016 silam, seperti dikutip dari Bangkapos.com.
Sembari meneteskan air mata, Jessica Wongso juga membongkar bahwa dirinya saat itu dipaksa untuk mengakui bahwa dirinya adalah pembunuh Mirna.
Jessica Wongso bahkan mengakui bahwa Irjen Krishna Murti sempat berkata soal hukuman yang akan dijatuhi jika dirinya mengakui hal tersebut.
"Dan dia juga ajak saya ngomong katanya ‘Mendingan kamu ngaku palingan kamu dihukum 7 tahun dan dipotong ini itu jadi sebentar, saya juga tidak akan kasih kamu dihukum seumur hidup atau mati,’ kata Jessica sambil menirukan perkataan Krishna Murti di hadapan majelis hakim.
Terpisah Irjen Krishna Murti pernah membantah pernyataan Jessica Wongso.
"Saya tidak pernah melakukan apa yang disampaikan pengacaranya. Bukan model saya melakukan hal-hal seperti itu," ucapnya.
Irjen Krishna Murti menuturkan, pada pemeriksaan, ia hanya meminta Jessica Wongso mengatakan segala hal yang ia ketahui tentang kematian Mirna.
"Saya meminta dia berbicara sesuai fakta. Kalau tidak ingin bicara pun, tidak masalah sama sekali. Saya hanya memberinya kesempatan membeberkan fakta," ucapnya.
Harta kekayaan
Irjen Krishna Murti tercatat memiliki total harta kekayaan sebesar Rp3,3 miliar.
Hartanya itu terdaftar di dalam Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) KPK yang dilaporkannya pada tanggal 19 September 2022.
Harta terbanyak Krishna Murti datang dari tanah dan bangunan berupa warisan yang terletak di Jakarta Timur dengan nilai Rp2,4 miliar.
Berikut daftar lengkap rincian harta kekayaan milik Irjen Krishna Murti.
I. DATA HARTA
A. TANAH DAN BANGUNAN Rp. 2.400.000.000
1. Tanah dan Bangunan Seluas 385 m2/140 m2 di KAB / KOTA KOTA JAKARTA TIMUR , WARISAN Rp. 2.400.000.000
B. ALAT TRANSPORTASI DAN MESIN Rp. 160.000.000
1. MOBIL, HONDA CRV Tahun 2010, HADIAH Rp. 160.000.000
C. HARTA BERGERAK LAINNYA Rp. ----
D. SURAT BERHARGA Rp. ----
E. KAS DAN SETARA KAS Rp. 806.737.665
F. HARTA LAINNYA Rp. ----
Sub Total Rp. 3.366.737.665
II. HUTANG Rp. ----
III. TOTAL HARTA KEKAYAAN (I-III) Rp. 3.366.737.665
(Tribunnews.com/Rakli Almughni)