Dilansir Tribunnewswiki, pada 1976, Jenderal Polisi Purn Drs. Idham Azis, M.Si. mengenyam pendidikan dasar di SD Kampung Salo.
Mantan Kapolri ini lalu melanjutkan pendidikan menengah di SMP 2 Kendari di tahun 1979.
Idham Azis kemudian menamatkan pendidikan menengah atas pada 1982 di SMA 1 Kendari.
Ternyata, Idham Azis pernah mencoba mengikuti tes masuk AKABRI Kepolisian (sekarang AKPOL ).
Namun, Idham Azis tidak lolos.
Sembari menunggu tes yang akan digelar tahun berikutnya, Idham masuk ke Fakultas Pertanian Universitas Halu Oleo.
Pada kesempatan berikutnya, dia kembali mencoba tetapi gagal lagi. Baru pada 1988, Idham akhirnya diterima masuk dan menjadi bagian dari AKABRI Kepolisian A angkatan 1988 (AKPOL 1988 A).
Baca juga: Nama Mantan Kapolri Idham Azis Muncul dalam Sidang Pembunuhan Berencana Brigadir J
Pendidikan Umum
- SD (1976)
- SMP (1979)
- SMA (1982)
- S2 KIK IV (2001)
Pendidikan Polri
- AKABRI A (1988)
- PTIK (1995)
- SESPIM (2002)
- SESPIMTI (2011)
Pendidikan Kejuruan
- PA SERSE (1990)
- PA LINGKUNGAN HIDUP (1995)
- RESKRIM PENILAIAN (2011)
Karier
Idham Azis memulai kariernya di Densus 88 Anti-teror pada Juni 2005 dengan jabatan sebagai Kanit Pemeriksaan Subden Investigasi.
Ia berhasil melumpuhkan otak bom bali pada 9 November 2005.
Setelah itu, Idham Azis dimutasi sebagai Kapolres Metro Jakarta Barat pada akhir 2008.
Selang setahun, Idham Azis mendapatkan jabatan sebagai Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya.
Pada September 2010, Idham Azis didapuk menjadi Wakil Kepala Densus 88 Anti-teror Polri mendampingi Tito Karnavian.
Selama 2,5 tahun Idham Azis berada dijabatan tersebut.
Hingga akhirnya, ia dimutasi menjadi Dirtipikor Bareskrim Polri sekaligus mendapat promosi pangkat menjadi Brigjen atau jenderal bintang satu.