Karier Irwan dimulai dari menjadi seorang konsultan.
Pada 1994 Irwan menjadi konsultan di Accenture.
Accenture merupakan perusahaan multinasional asal Irlandia yang bergerak di bidang konsultasi manajemen, teknologi, dan outsourcing.
Kemudian, ia melanjutkan perjalanan karier di Kodak Indonesia sebagai Business Development dari 1996 hingga 1997.
Setelah itu, Irwan bergabung dengan The Boston Consulting Group (BCG) sebagai Project Leader.
Usai krisis 1998, karier Irwan semakin moncer.
Pada awal 2000-an, Irwan meraih sukses besar saat bergabung dengan Odigo Management Group di Singapura.
Hingga akhirnya pada 2002-2007, Irwan bekerja sebagai Direktur Microsoft Indonesia.
Lalu, dia pindah ke PT Central Proteina Prima Tbk atau CP Prima (CPRO ) sebagai SVP hingga akhirnya menjadi Presiden Direktur di perusahaan milik Charoen Pokphand itu pada 2015.
Keluar dari CPRO setelah bekerja lebih dari 12 tahun, Irwan bergabung pada 2020 sebagai Wakil Direktur Utama PT SMART Tbk.
Pada 2022, dia dipercaya memimpin SMART yang merupakan perusahaan CPO terbesar di Tanah Air, ia menggantikan Jo Daud Dharsono.
Di SMART, dia juga mengemban sejumlah posisi yakni Komisaris Utama di anak-anak usaha dan Komisaris Utama di PT Ivo Mas Tunggal, PT Sawit Mas Sejahtera, dan PT Binasawit Abadipratama.
(Tribunnews.com/Milani Resti/Yohannes Liestyo)