Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI M Tonny Harjono melakukan penanaman padi di kawasan persawahan di Lanud Halim Perdanakusuma Jakarta pada Rabu (20/11/2024).
Penanaman padi secara simbolik di area persawahan seluas 6,5 hektare milik TNI AU tersebut dilakukan dalam rangka program ketahanan pangan Lanud Halim Perdanakusuma Jakarta.
Jenis padi yang ditanam di sana adalah Inpari 32 yang dapat dipanen setahun tiga kali.
Tampak Tonny bersama pejabat TNI AU dan perwakilan dari Pemerintah Kota Jakarta Timur mengenakan caping dan sepatu bot saat menanam padi.
Selain Tonny, tampak juga sejumlah personel TNI AU dan Kelompok Petani Tengah Kota Halim Perdanakusuma juga turut serta dalam kegiatan tersebut.
Baca juga: Anggota DPR PDIP Ingatkan Prabowo Hati-hati Proyek Food Estate: Zaman Soeharto dan Jokowi Gagal
Usai penanaman padi, Tonny menjelaskan program ketahanan pangan sudah dilaksanakan di seluruh satuan TNI AU.
Di Lanud Halim Perdanakusuma Jakarta sendiri, program tersebut telah berlangsung sejak tahun 2020.
Padi Inpari dipilih mengingat siklus panen yang relatif singkat dan kualitas beras yang dihasikan baik.
Setiap hektar sawah dari total 6,5 hektare di kawasan Lanud Halim Perdanakusuma Jakarta tersebut, ungkapnua, dapat menghasilkan 8,4 ton per hektare.
"Hasilnya ke mana? Dibagikan kepada anggota angkatan udara, jadi itu yang dinamakan swasembada pangan untuk anggota TNI Angkatan Udara. Kalau ada lebihnya dan ada masyarakat sekitar yang membutuhkan, kita bagikan kepada masyarakat sekitar," ujar Tonny.
Ia menjelaskan secara teknis tidak ada tantangan yang cukup signifikan terkait program ketahanan pangan tersebut.
TNI AU, kata dia, juga sudah menunjuk personel TNI Angkatan Udara yang juga mempunyai jiwa sebagai petani untuk menangani program tersebut.
"Sama sekali tidak mempengaruhi tugas pokok Angkatan Udara dalam melaksanakan tugasnya. Jadi ketahanan pangan ini, jangan dianggap sesuatu yang memberatkan Angkatan Udara, mengganggu tugas pokok Angkatan Udara, sama sekali tidak," kata Tonny.
"Justeru, ini menjadi suatu tantangan kita untuk bisa memberikan hasil kepada anggota Angkatan Udara juga.
Baca juga: MUI Soroti Penggusuran Lahan Warga Terkait Proyek PIK 2: Pemerintah Pro Pengusaha Daripada Rakyat
Ia mengatakan, TNI AU telah mewajibkan program ketahanan pangan di seluruh satuan.
Jenis program ketahanan pangan di setiap satuan TNI AU juga berbeda-beda mulai dari sayuran hingga peternakan tergantung daerahnya.
Untuk program tersebut, lanjutnya, TNI AU telah bekkerjasama dengan pihak lain di antaranya masyarakat dan instansi pemerintah di bidang pertanian.
Pihaknya, kata Tonny, bahkan telah mendapatkan dukungan alat pertanian untuk mengolah lahan ini.
"(Program ini akan berlangsung) sampai kita sudah tidak bisa lagi menanam pohon, menanam padi, menanam tanaman-tanaman ketahanan pangan, untuk ketahanan pangan, mau jagung, singkong," kata Tonny.
"Selama kita bisa menanam, kita lakukan. Artinya ini akan berkesinambungan panjang selamanya," lanjutnya.
Selepas menanam padi, Tonny bersama sejumlah pejabat TNI AU juga mengecek proses renovasi dapur di kawasan Lanud Halim Perdanakusuma Jakarta untuk mendukung program Makan Bergizi Gratis dari pemerintah pusat.
Tonny tampak menerima penjelasan dari Komandan Lanud Halim Perdanakusuma Marsekal Pertama TNI Muzafar mulai dari soal timeline renovasi dapur, hingga rencana distribusi makan siang ke sekolah-sekolah di sekitar kawasan Lanud Halim Perdanakusuma Jakarta.
Dari gambar rancangan dapur yang terpampang di bangunan, tampak gedung dapur tersebut memiliki luas 8 x 27 meter persegi.
Tonny mengatakan TNI AU telah menggelar rapat dengan Badan Gizi Nasiona (BGN) terkait program Makan Bergizi Gratis.
Ia mengatakan ada beberapa Lanud yang nanti akan ditunjuk sebagai unit pelayanan (UP) dapur dalam rangka mendukung program tersebut.
Lanud tersebut di antaranya berada di Bandung, Solo, dan Malang.
Rencananya, ungkap Tonny, dapur-dapur di Lanud tersebut akan diresmikan pada 2 Januari 2025 mendatang.
"TNI Angkatan Udara siap berkontribusi untuk membantu, menyukseskan, merealisasikan makan bergizi," kata Tonny.
Baca juga: PPN Naik Jadi 12 Persen, Ekonom: Pemerintah Lagi Beburu di Kebun Binatang
Sementara itu, Muzafar menjelaskan dapur di Lanud Halim Perdanakusuma untuk mendukung program Makan Bergizi Gratis, sebelumnya memang difungsikan sebagai dapur berskala kecil.
Renovasi, ungkapnya, dilakukan untuk menambah kapasitas produksi dapur.
Pihaknya, lanjut dia, juga telah mendata jumlah sekolah dan siswa di sekitaran Lanud Halim Perdanakusuma yang rencananya akan dipasok oleh dapur tersebut.
"Untuk siswa di seputaran Lanud ini sudah hampir sampai 11 ribu. Jadi ini kemampuannya nanti akan menyesuaikan kondisi siswa yang ada. Kalaupun nanti ada kekurangan kita sudah menyiapkan untuk dibangunkan lagi dapur seperti ini, kalau memang dibutuhkan. Tapi untuk sementara ini kita tetap mengcover ini," kata Muzafar.
Ia mengatakan sesuai dengan standar yang ditetapkan BGN, titik lokasi dapur tersebut berada di tengah-tengah mengingat durasi pengiriman makanan tidak boleh lebih dari 15 menit.
Proses renovasi dapur tersebut, lanjut dia, diperkirakan akan ramlung dalam 40 hari.
Hal yang terpenting dala proses renovasi tersebut, lanjut dia, adalah terkait dengan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL).
"IPAL itu sangat krusial dapur ini untuk diverifikasi oleh BGN," sambungnya.
Untuk proses masak, selain dari personel TNI AU pihaknya juga akan merekrut warga sekitar Lanud Halim Perdanakusuma Jakarta.
Untuk pekerjaan yang sifatnya khusus seperti chef, lanjutnya, akan direkrut dari luar personel TNI AU.
"Tanggal 24 Desember kita sudah siap mengundang dari pihak BGN untuk sekalian memverifikasi ini. Kita berdoa bersama supaya ini dapat bermanfaat untuk pelaksanaan program makan bergizi gratis," pungkasnya.