TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Diantara sejumlah foto kenangan Angga Murina (36) mantan pemain sepakbola Semen Padang FC, yang beredar di media sosial adalah ketika dia dan teman-temannya mendapat pengalungan medali dari Gubernur Sumatera Selatan, Alex Noerdin.
Angga Murina adalah mantan pemain sepakbola yang tewas ditembak oleh tetangganya sendiri, Eko Maulana (37) menggunakan pistol jenis FN ketika Angga tengah mengantre pembayaran pemakaian daya di loket PLN di pada Kamis pagi 21 November 2024 sekitar pukul 08.50 WIB.
Angga tewas bersimbah darah di lokasi kejadian. Angga Murina dan Eko Maulana saling kenal dan pernah berteman. Keduanya tinggal di Jalan Merdeka LK IV di Kelurahan Soak Baru, Kecamatan Sekayu, Musi Banyuasin, Sumatera Selatan.
Pengalungan medali oleh Gubernur Alex Noerdin kala itu diberikan di stadion usai dia menjalani pertandangan sepakbola. Tidak ada informasi detil mengenai foto kenangan pengalungan medali ini.
Berdasarkan data yang dihimpun, Angga Murina memang pernah berkarier di beberapa klub sepakbola Tanah Air dengan prestasi yang cukup membanggakan.
Angga pernah merumput di klub sepakbola Persimuba. Dia juga pernah bergabung di PS Bangka, dan Semen Padang FC.
Oking Candra, alumni SYSA angkatan 6 menuturkan, karier Angga Murina di sepakbola cukup bagus saat itu.
"Saya kenal dengan dia, dia teman saya ketika saat di Jakarta ketika sama-sama berjuang mencari klub usai lepas ia lepas dari Semen Padang U21,"ujar Oking, Kamis (21/11/2024).
Lanjutnya, saat di SYSA Angga merupakan angkatan pertama sedangkan ia angkatan ke 6 dan belum bertemu.
Kendati belum bertemu slama di SYSA ia sering bermain bola bersama.
Baca juga: Angga Murina, Mantan Pesepakbola Ditembak Mati Tetangga: Mungkinkah karena Motif Fanatisme Pilkada?
"Saya angkatan 6 dia angakatan 1, tidak ketemu tapi sering main bola bersama. Untuk kemampuannya Angga termasuk permain yang hebat, pernah beberapa kali saya beradu teknik,"ujarnya.
Terkait peristiwa yang menimpa Angga ia tururt prihatin, menurutnya korban merupakan pribadi yang baik dan tidak pernah ada masalah.
"Dia itu baik. Saya terkejut mendengar kabar bahwa dia tewas ditembak oleh orang. Semoga pelaku yang melakukan perbuatn tersebut segera ditangkap," kata.
Hal sama diungkapkan, Hendi yang merupakan teman satu angkatan Angga di SYSA menyebutkan selama di SYSA korban merupakan pemain yang hebat, sejumlah klub-klub bergengsi pernah menjadi tempatnya menempuh karier.
"Hebat dia mainnya, kalau ada klub yang tetap mempertahankannya mungkin dia sudah terkenal. Ia saat di SYA posisi bek dan saya akui memang mainya baik," ujar Hendi.
Terakhir, dirinya berkomunikasi dengan Angga sekitar setahun lalu ia menanyakan kabar dan kapan bisa berkumpul dan bermain bola lagi. Setelah itu tidak berkomunikasi dan mendapatkan kabar tersebut.
"Saya kenal dia baik dan tidak pernah membuat masalah, dia juga pendiam. Kami berharap pelaku yang tega melakukan perbuatan tersebut segera ditangkap dan di hukum dengan setimpal," harapnya.
Motif Penembakan: Pelaku Kesal pada Tindak-tanduk Angga Murina
Menurut polisi, Eka Maulana sangat kesal ketika dia berpapasan dengan Angga Murina hingga berujung pada penembakan yang menyebabkan Angga Murina tewas.
"Tersangka Eka Maulana ini mengaku kesal ketika berpapasan dengan korban. Pelaku kesal ketika melihat gaya korban," kata Kapolres Musi Banyuasin, Listiyono Dwi Nugroho kepada media, Jumat, 22 November 2024.
Lalu apa motif penembakan Angga selain karena perasaan tidak senang saat keduanya papasan di jalan?
Polres Musi Banyuasin masih mendalami kasus ini.
Di mata polisi, masih ada sejumlah kejanggalan. Itu sebabnya polisi tidak mau gegabah membuat penyimpulan awal.
Untuk diketahui, Eka Maulana menghabisi Angga dengan cara yang sangat sadis.
Eka Maulana membunuh Angga pada Kamis pagi 21 November 2024 sekitar pukul 08.50 WIB saat korban mengantre di loket pembayaran PLN.
Eka Maulana datang mengenakan helm dan jaket, tiba-tiba datang dari belakang dan menembak kepala Angga hingga menembus kaca loket menggunakan pistol jenis FN.
Pasca penembakan tersebut, Angga langsung tersungkur ke lantai dengan celana jins hitam dan kaus hitam yang bersimbah darah.
Beberapa lembar uang juga berceceran di sampingnya Uang tersebut merupakan sisa pembayaran di loket PLN.
“Saya melihat warga sudah ramai berkumpul dan melihat ada korban. Sepertinya dia tertembak karena ada luka di kepala,” ujar salah seorang warga yang menyaksikan peristiwa tersebut.
Hingga saat belum diketahui motif pasti aksi penembakan tersebut.
Kapolres Muba, AKBP Listiyono Dwi Nugroho saat dikonfirmasi membenarkan kejadian penembakan tersebut.
"Saat ini tim sudah diturunkan ke TKP, kita masih menunggu penyelidikan lebih lanjut dari tim,"ujarnya.
Kapolres menegaskan, kasus ini tidak ada kaitannya dengan fanatisme terhadap pasangan calon di Pilkada.
"Saat ini masih kita dalami dulu apa motifnya. Sejauh ini tidak ada kaitan sama-sekali dengan tim sukses atau terkait dengan Pilkada di Muba," kata dia.