Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Agama Nasaruddin Umar mengungkapkan Indonesia masih mengalami keterbatasan guru mengaji.
Berdasarkan data BKPRMI, jumlah guru mengaji di seluruh Indonesia hanya 928.000 guru.
Jumlah tersebut, menurut Nasaruddin Umar, tidak ideal dengan banyaknya jumlah umat Islam di Indonesia.
"Dan, 40 persen coba kita. 928.000 guru ngaji. Sedangkan usia mengaji itu kalau populasi umat Islam itu 270 juta. Berarti satu guru ngaji harus mengajar lebih dari seribu anak," kata Nasaruddin dalam sambutannya pada Peresmian Gedung Pusat Literasi Keagamaan Islam di Ciawi, Bogor, Jawa Barat, Rabu (4/12/2024).
Dirinya mengatakan gaji guru mengaji di Indonesia juga masih sangat minim.
Menurut Nasaruddin, jumlah gaji yang sangat kecil tidak bisa menghidupi kehidupan guru mengaji.
Baca juga: Menteri Agama: 72,25 Persen Umat Islam di Indonesia Masih Buta Aksara Alquran
"Penelitian ini membuktikan juga bahwa guru mengaji 928.000 itu gajinya per bulan, 40 persen di antara mereka itu gajinya 100.000 per bulan. Apakah orang bisa hidup dengan 100.000 rupiah per bulan? Itulah nasib guru ngaji," ujar Nasaruddin.
Nasaruddin mengajak semua pihak untuk mengoptimalkan pendidikan Islam.
Dirinya mengungkapkan saat ini Indonesia bukan lagi menjadi negara dengan jumlah muslim terbesar di dunia.
Baca juga: Simulasi Makan Bergizi Gratis untuk Santri, Menteri Agama: Semua Dapat Makan Gratis
"Sekarang kita dikalahkan oleh Pakistan menurut saya sekian poin. Jadi, kita tidak boleh lagi mengatakan Indonesia itu yang benar-benar the largest Muslim in the world. Tapi, kita the second," pungkasnya.