Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Kebudayaan (Menbud), Fadli Zon mengungkapkan satu tugas yang terus dikerjakannya saat ini adalah membuat semua orang bisa kerasukan budaya Indonesia.
Fadli Zon mengatakan kebudayaan Indonesia yang kaya dan beragam bisa menjadi modal untuk setiap orang mengetahui dan mempelajarinya.
Mulai dari sejarah, seni, tarian, puisi, benda pusaka, bahasa, dan lain-lain.
Dia mencontohkan bagaimana Candi Muaro Jambi yang menurut para ahli, merupakan bangunan antara abad ke-6 sampai abad ke-13 dari Kerajaan Sriwijaya.
Tempat tersebut bisa dikatakan sebagai satu pusat studi atau universitas pada masanya.
Hal itu disampaikan Fadli Zon ketika ditanya perihal apakah Indonesia bisa mempopulerkan budaya bangsa seperti Korean Pop atau K-pop yang menjamur di dunia saat sesi wawancara khusus dengan Direktur Pemberitaan Tribun Network Febby Mahendra Putra di Jakarta, Kamis (5/12/2024).
“Tugas saya adalah bagaimana orang kerasukan budaya Indonesia,” kata Fadli Zon.
Baca juga: Konferensi Nasional Prasejarah, Fadli Zon: Peradaban Indonesia Adalah yang Tertua di Dunia
Fadli Zon pun mengaku optimistis jika kebudayaan Indonesia bisa menjamur ke seluruh dunia seperti halnya K-pop.
Apalagi, dia mengaku telah menemukan formula dalam mengembangkan budaya Indonesia.
Satu di antaranya konsistensi serta kerja keras.
“Jadi memang harus ada satu desain untuk ekosistemnya. K-pop itu kan juga dimulainya lebih dari 20 tahun yang lalu. Saya ketemu dengan Kementerian Kebudayaan Korea di Brazil, saya tanya, kebetulan dia yang mendesign waktu itu, yang melahirkan juga ekosistem drama Korea, K-pop, dan lain-lain."
"Tapi juga harus dilihat bahwa kelompok-kelompok yang ada di dalam K-pop itu juga latihannya luar biasa. Mereka tuh tingkat kedisiplinannya tinggi,” papar Fadli.
Baca juga: Fadli Zon: Indonesia Negara Kedua Terbanyak Pembajakan Digital di Dunia
Fadli Zon mengungkap yang dilihat saat ini grup-grup K-Pop yang berhasil saja.
Tetapi, menurut dia, sebetunya banyak juga yang tumbang.
“Kalau kita lihat, ya banyak juga yang tumbang, yang kita ketahui yang berhasil, yang sukses. Cuma belasan grup, dari ratusan grup yang bisa survive, yang keluar seperti keluar dari leher botol,” ucapnya.