TRIBUNNEWS.COM - Letnan Jenderal Tentara Nasional Indonesia atau Letjen TNI Drs. Nugroho Sulistyo Budi, M.M., M.Han. adalah seorang perwira tinggi (Pati) di dalam TNI Angkatan Darat (AD).
Di TNI AD, Letjen Nugroho Sulistyo Budi diamanahkan untuk mengemban jabatan sebagai Inspektur Utama Badan Intelijen Negara (BIN).
Jenderal bintang 3 ini mulai resmi mengisi kursi jabatan posisi sebagai Inspektur Utama Bin pada 29 November 2024.
Pelantikan Nugroho sebagai Inspektur Utama BIN dipimpin langsung oleh Panglima TNI Jenderal Agus Subianto di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Jumat, 6 Desember 2024.
Sebelum itu, saat masih berpangkat Mayor Jenderal atau Mayjen, Nugroho Sulistyo Budi sempat terlebih dahulu bertugas menjadi anak buah Prabowo Subianto di Kementerian Pertahanan Pertahanan Republik Indonesia atau Kemhan RI.
Di sana, mantan anggota Tim Mawar ini menjabat sebagai Staf Ahli Menhan Bidang Politik Kemhan RI sejak tahun 2020 hingga 2024.
Nugroho Sulistyo Budi memang dikenal sebagai eks anggota Tim Mawar, tim gagasan Komando Pasukan Khusus (Kopassus) Grup IV TNI AD 1998.
Ada nama Nugroho di dalamnya, Tim Mawar dikenal sebagai dalang operasi penculikan para aktivis politik pro-demokrasi tahun 1998.
Baca juga: Letjen TNI Dr. Rui Fernando Guedes Palmeiras Duarte, M.A.
Saat menjadi anggota Tim Mawar, Nugroho Sulistyo Budi masih berpangkat Kapten.
Tugas Nugroho sebagai anggota Tim Mawar adalah mengumpulkan data dan informasi terkait dengan kegiatan-kegiatan radikal di tanah air.
Dibentuk pada tanggal 27 Juli 1996, Tim Mawar dibuat oleh Kopassus untuk menculik para aktivis 1998, sebagaimana dikutip dari Kompas.com.
Pada zaman itu, tentara mendukung para preman merampas kantor dan menyerang simpatisan yang mendukung Megawati di Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat.
Peristiwa tersebut lantas membuat Prabowo Subianto yang saat itu berpangkat Mayjen dan menjabat sebagai Danjen Kopassus menugaskan secara khusus kepada rekan sejawat Nugroho, yakni Mayor Komandan Batalyon 42, Mayor Bambang Kristiono untuk mengemban jabatan Komandan Satgas Merpati.
Nugroho Sulistyo Budi lantas mendapat tugas dari Mayor Bambang untuk menganalisis informasi tentang kegiatan radikal dengan membentuk tim khusus.