Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ilham Rian Pratama
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua terpilih Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Setyo Budiyanto berencana ingin mengerek angka Indeks Persepsi Korupsi (IPK) Indonesia dalam lima tahun masa kepemimpinannya ke depan.
Hal itu disampaikan Setyo setelah menghadiri peringatan Hari Antikorupsi Sedunia (Hakordia) 2024 di Gedung Juang Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Senin (9/12/2024).
"Kita akan berusaha semaksimal mungkin untuk bisa membaik, begitu harapannya," ucap Setyo.
Setyo mengatakan, harapan meningkatnya Indeks Persepsi Korupsi tersebut tidak hanya datang dari masyarakat, melainkan juga jajaran pimpinan dan seluruh pegawai KPK.
Dia meyakini indeks persepsi korupsi Indonesia akan meningkat lima tahun ke depan dengan kolaborasi KPK bersama selurun elemen bangsa.
"Mudah-mudahan ini bisa kami lakukan. Karena apa, pencapaian IPK itu tidak mutlak saja bisa dilakukan oleh KPK, tetapi semua pihak itu bisa," katanya.
Baca juga: BREAKING NEWS: Eggi Sudjana Laporkan Jokowi dan Rektor UGM ke Bareskrim Polri soal Ijazah Palsu
Untuk diketahui, IPK Indonesia selama 10 tahun terakhir pun mengalami naik turun.
Skor IPK dihitung tiap tahunnya oleh lembaga Transparency International (TI).
Skor tersebut dihitung dalam skala 0–100.
Makin tinggi angka yang didapat menandakan tren pemberantasan korupsi di negara tersebut berada di fase baik.
Pada 2020 misalnya, skor IPK Indonesia anjlok tiga poin di angka 37.
Melorotnya skor IPK itu membuat peringkat Indonesia juga turun drastis dari posisi 85 ke 102 dari 180 negara.
Baca juga: Tabungan Sandra Dewi Disita Kejagung, Harvey Moeis Ngaku Pinjam Uang Demi Penuhi Kebutuhan Keluarga
Indonesia tercatat pada peringkat yang sama dengan Gambia.