"Hari ini, dengan segala kerendahan hati dan ketulusan, saya ingin sampaikan sebuah keputusan yang telah saya renungkan dengan sangat mendalam," ujar Miftah, dilansir YouTube Tribunnews.
Miftah menjelaskan bahwa alasan ia mundur adalah karena rasa hormat dan cintanya kepada Presiden Prabowo Subianto.
"Keputusan ini saya ambil karena rasa cinta, hormat, dan tanggung jawab saya yang mendalam pada Bapak Presiden serta seluruh masyarakat," tambah Miftah Maulana.
Ia juga menekankan pengunduran diri ini bukanlah akhir dari kariernya.
Namun, ia meyakini ini adalah langkah awal untuk berkontribusi lebih baik bagi bangsa dan negara.
Menanggapi hal itu, Prabowo menghargai mundurnya Miftah Maulana sebagai Utusan Khusus Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan.
Menurut Prabowo, hal itu adalah bentuk tanggung jawab Miftah Maulana atas perbuatannya.
"Saya kira itu adalah tindakan bertanggung jawab, tindakan ksatria."
"Beliau sadar salah ucap, beliau bertanggung jawab dan beliau mengundurkan diri, saya kira kita hargai sikap ksatria itu," ungkap Prabowo, Jumat.
Prabowo menilai mungkin saja Miftah Maulana tak berniat menghina.
Apalagi, Miftah Maulana memang pendakwah yang bergaul dan sering berceramah di kalangan bawah.
"Mungkin bahasa beliau niatnya bukan niat jahat, bukan niat menghina," ujar Prabowo.
Tetapi, Prabowo menghargai keputusan pimpinan Pondok Pesantren Ora Aji itu.
"Terlepas mungkin ya salah ucap, beliau sadar beliau salah, beliau bertanggung jawab, beliau mengundurkan diri."
"Di Indonesia juga jarang orang merasa salah bertanggung jawab dan mengundurkan diri ya, jadi kita hargai itu," pungkas Prabowo.
(Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani/Oktaviani Wahyu Widayanti/Wahyu Gilang Putranto)(Kompas.com)