News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ada Roebiono di Balik Pencetus Doktrin ‘Berani Tak Dikenal’ Badan Siber dan Sandi Negara

Editor: Wahyu Aji
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kepala BSSN Hinsa Siburian

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Lembaga Sandi Negara yang sekarang berubah nama menjadi Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) dulu memiliki doktrin yang sangat khas, yaitu ‘Berani Tak Dikenal’. 

Doktrin tersebut ternyata berasal dari sosok yang dikenal sebagai Bapak Persandian Indonesia, dr. Roebiono Kertopati. 

Hal ini disampaikan Kepala BSSN Hinsa Siburian dalam dalam siaran pers, Jumat (27/12/2024). 

Menurut Hinsa, Roebiono adalah pencetus lahirnya Dinas Kode yang menjadi cikal bakal Lembaga Sandi Negara dan sekarang menjadi BSSN. 

Seperti ternukil dalam Sejarah, Menteri Pertahanan pada awal kemerdekaan, Amir Syarifudin, pada 4 April 1946 menugaskan Roebiono membentuk badan persandian nasional. 

Pada saat itulah Roebiono membentu Dinas Kode untuk mengamankan komunikasi rashasia antar instansi pemerintah dan penjuang kemerdekaan.

“Meskipun berlatar belakang seorang dokter, namun karena peran dan jasa besarnya di bidang persandian nasional, kami (BSSN) mengusulkan nama beliau menjadi pahlawan nasional,” kata Hinsa.

Menurutnya, salah satu kontribusi besar Roebiono adalah penerbitanbuku Code C, sistem sandi pertama yang diciptakan oleh Indonesia. 

Buku ini berisi sekitar 10.000 kata yang mencakup tanda baca, awalan, akhiran dan penamaan. 

Ditulis dalam bahasa Inggris dan Belanda, sistem kode dalam buku ini menggunakan kode angka sebagai penjumlah kode yang telah ada atau sistem double encipherment. 

Dari sisi keamanan, pada saat itu, sandi buku Code C selalu diubah secara berkala untuk menghindari kebocoran.

Semasa hidup, Roebiono ini dikenal sebagai sosok jenius. 

Dia bisa menulis dengan dua tangan sekaligus. Pada zaman kemerdekaan, nama Roebiono sangat dihormati oleh masyarakat persandian. 

Dalam sejarahnya, persandian memiliki peran vital dalam keberhasilan Serangan Umum 1 Maret 1949. 

Berita keberhasilan serangan umum tersebut tersebar melalui sandi, diteruskan lewat jaringan radio dari Playen ke Bidar Alama (Sumatera Barat), lalu ke Rangoon (Myanmar) dan New Delhi (India), serta akhirnya diterima oleh PBB.

“Tidak salah kalau kemudian BSSN mengusulkan dr. Roebiono Kertopati sebagai pahlawan nasional, karena memiliki jasa dalam memperjuangkan dan mempertahankan kemerdekaan RI,” katanya.

Artikel ini sudah pernah tayang di Warta Kota dengan judul Sejarah Doktrin 'Berani Tak Dikenal' dan Jejak Dr. Roebiono Kertopati, Pencetus Lahirnya BSSN

 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini