Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ilham Rian Pratama
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sepanjang tahun 2024, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengalami pasang surut.
Mulai dari minimnya Operasi Tangkap Tangan (OTT) hingga penetapan Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto sebagai tersangka.
Di 2024 ini KPK juga mengalami pergantian pimpinan, termasuk dewan pengawas (dewas).
Ada juga pemberitaan soal tiga tersangka yang meninggal dunia serta dua kali kalah dalam praperadilan.
Berikut rinciannya.
1. Minim OTT
Selama 2024 ini KPK terhitung hanya melakukan lima kali OTT.
Pembuka OTT di tahun 2024 adalah ketika KPK menangkap Bupati Labuan Batu Erik Adtrada Ritonga. Selain Erik, KPK saat itu juga menetapkan tiga tersangka lainnya yakni Anggota DPRD Rudi Syahputra Ritonga dan Effendy Saputra serta Fazar Syahputra selaku pihak swasta.
OTT kedua KPK mencokok 11 orang terkait kasus korupsi di Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur. Perkembangan OTT ini KPK kemudian menetapkan Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali atau Gus Muhdlor sebagai tersangka.
Setelah dua kali OTT, KPK vakum melakukan operasi senyap hingga delapan bulan. KPK baru kembali melakukan OTT pada Oktober 2024. Gubernur Kalimantan Selatan Sahbirin Noor sempat ditetapkan sebagai tersangka. Namun, hal itu dianulir setelah pria yang akrab disapa Paman Birin itu menggugat status tersangkanya ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.
OTT keempat KPK menyasar Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah. Rohidin yang sedang maju kembali dalam Pilkada Bengkulu terjaring operasi senyap tiga hari jelang menjelang pemungutan suara.
OTT Terakhir dialami oleh Penjabat Wali Kota Pekanbaru Risnandar Mahiwa. Padahal Risnandar baru menjabat sebagai Pj. wali kota selama enam bulan.
2. 3 Tersangka Meninggal Dunia
Periode 2024 juga diwarnai kabar mengejutkan, yakni terkait meninggalnya tiga tersangka KPK.
Tersangka pertama yang meninggal adalah Piton Enumbi. Piton merupakan tersangka penyuap mantan Gubernur Papua Lukas Enembe.