TRIBUNNEWS.com - Anak bos rental mobil Ilyas Abdurrahman (48), Agam Muhammad Nasrudin (26), mengungkapkan anggota Polsek Cinangka sempat tak menganggap serius ketika sang ayah, dirinya, dan rombongan, melapor mengenai adanya ancaman todongan pistol oleh oknum TNI AL.
Laporan itu dibuat Ilyas dan rombongannya beberapa jam sebelum ia tewas ditembak di rest area KM 45 Tol Tangerang-Merak arah Jakarta, Kamis (2/1/2025) dini hari.
Hal ini bermula saat Ilyas, Agam, dan rombongan mengejar mobil Honda Brio yang disewa Ajat Supriatna hingga ke Pandeglang, Banten.
Ketika bertemu para pelaku di kawasan Saketi, rombongan Ilyas diancam pistol oleh oknum TNI AL.
"Jadi setelah kita berhentikan (pelaku), 'Minggir kamu, saya tembak kamu. Kami saya tabrak'."
"Langsung kita ditodongkan (pistol)" kata Agam di Mako Koarmada RI, Senin (6/1/2025), dilansir Wartakotalive.com.
Setelah diancam, Ilyas dan rombongan hendak ditabrak mobil Daihatsu Sigra yang dikemudikan pelaku lainnya.
"Tiba-tiba datanglah itu mobil Sigra, temannya dia (pelaku), pengawalannya. Menabrak kita mundur, bukan ke mobil, tapi ke orang-orang yang berkumpul di situ," jelas Agam.
Karena diancam, lanjut Agam, ia bersama ayah dan rombongan pun melapor ke Polsek Cinangka untuk meminta pendampingan.
Agam menegaskan pihaknya telah membawa dokumen resmi bukti kepemilikan sah atas mobil yang diduga digelapkan, saat melapor.
Kepada Polsek Cinangka, Ilyas dan rombongan mobil juga menyatakan mereka berasal dari rental mobil, bukan leasing.
Baca juga: Honda Brio Milik Bos Rental yang Dijual Sindikat ke Oknum TNI AL Semula Cuma Dihargai Rp 23 Juta
Namun, menurut Agam, anggota Polsek Cinangka justru menyarankan Ilyas dan rombongan untuk menyusul mobil rental yang diduga akan digelapkan.
Setelahnya, Ilyas dan rombongan diminta ke Polsek Cinangka jika sudah dalam proses penyelesaian.
"Waktu saya konfirmasi ke anggota piket (Polsek Cinangka), 'Kamu ke sana aja susulin mobil kamu. Nanti kalau penyelesaiannya di sini'," kata Agam menirukan ucapan anggota Polsek Cinangka.
Saat Agam mengatakan rombongannya diancam, anggota Polsek Cinangka menanyakan soal ciri-ciri pistol yang dilihatnya.
Agam lantas menjelaskan, pistol yang digunakan pelaku berwarna hitam dan tampak seperti airsoft gun.
Tetapi, anggota Polsek Cinangka kembali menyarankan Ilyas dan rombongan untuk menyusul pelaku.
Bahkan, anggota Polsek Cinangka menyebut pistol yang digunakan untuk mengancam, diduga hanya mainan.
"Saya kan awam masalah pistol. Saya bilang itu warna hitam, kayak airsoft gun."
"Terus (dijawab), 'Ya sudah kamu susul saja ke sana'. 'Terus bagaimana, Pak? Dia (pelaku) kan bawa pistol'."
Baca juga: Tak Ada Peran Eksekutor dari 3 TNI AL dalam Penembakan Bos Rental, Pangkoarmada Singgung Bela Diri
"'Ah, palingan juga itu cuma pistol bohongan', kata anggota piket saat itu," urai Agam.
Karena tak mendapat respons yang layak, Ilyas bersama Agam dan rombongannya pun meninggalkan Polsek Cinangka untuk kembali mengejar pelaku.
Nahas, ketika Ilyas berhasil menemui pelaku di rest area KM 45 Tol Tangerang-Merak arah Jakarta, ia ditembak hingga berakhir tewas.
Selain Ilyas, rekannya bernama Ramli terluka karena turut terkena tembakan.
Kapolsek Cinangka Klaim Tak Ingin Gegabah
Sebelumnya, Kapolsek Cinangka, AKP Asep Iwan Kurniawan, mengklarifikasi soal anggotanya yang menolak memberikan pendampingan terhadap Ilyas Abdurrahman dan rombongan.
Asep mengatakan langkah itu diambil sebab pihaknya tak ingin gegabah demi keselamatan anggota polisi dan korban.
"Narasi menolak pendampingan itu tidak benar. Kami tidak mau gegabah untuk mendampingi," kata Asep, Kamis (2/1/2025), dikutip dari Kompas.com.
Lebih lanjut, ia menyebut korban tidak bisa menunjukkan dokumen kendaraan yang dikejar saat diminta petugas.
"Dia minta didampingi, tapi kami punya kewajiban menanyakan dokumen kendaraan dan hal ihwalnya," imbuh dia.
Buntut penolakan tersebut, Asep dan anak buahnya dipanggil Propam Polres Cilegon, Polda Banten, untuk diperiksa.
Hal ini disampaikan Kapolres Cilegon, AKBP Kemas Indra Natanegara.
"Iya (Kapolsek dan anggota Polsek Cinangka) lagi dilakukan klarifikasi dan pemeriksaan," ujar Kemas, Jumat (3/1/2025).
Diketahui, korban dan rombongan sempat mendatangi Polsek Cinangka dalam hal meminta pendampingan untuk mengejar pelaku yang diduga menggelapkan mobil rental.
Tapi, saat melapor, korban tak bisa menunjukkan dokumen terkait, ketika ditanya soal legalitas kendaraan yang akan ditarik.
Baca juga: Terungkap Identitas 3 Anggota TNI AL Pelaku Penembakan Bos Rental, 2 Berasal dari Kopaska
Anggota Polsek Cinangka lantas menelepon AKP Asep Iwan Kurniawan untuk meminta petunjuk lebih lanjut.
Oleh Asep, anggota Polsek Cinangka diminta memberi pemahaman kepada korban dan rekannya, agar tidak terjadi kesalahpahaman, serta agar tidak melanggar hukum dalam proses penarikan kendaraan.
Anggota Polsek Cinangka lantas menyarankan korban membuat laporan resmi karena tak membawa dokumen atau bukti surat apapun.
Namun, korban dan rombongan disebut memutuskan pergi.
Sebagian artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Bos Rental Ditembak Oknum TNI, Sang Anak Mohon Presiden Prabowo Ikut Kawal
(Tribunnews.com/Pravitri Retno W, Wartakotalive.com/Dian Anditya, Kompas.com/Rasyid Ridho)