Menurut dia, karena ini adalah program baru, uji coba dan trial & error akan terus dilakukan.
"Ini program baru. Kami lakukan secara bertahap. Tentu akan ada uji coba, ada trial error, dan lain sebagainya," katanya ketika berbicara dalam acara diskusi bertajuk "Pembangunan Indonesia 2025: Harapan dan Tantangan" di Jakarta, Selasa (7/1/2025).
Ferry lantas menjelaskan sudah banyak negara maju yang menjadikan program serupa sebagai prioritas mereka.
Pasalnya, selain menurunkan angka stunting dan malnutrisi, MBG mampu membuka partisipasi ekonomi rakyat seluas-luasnya termasuk koperasi.
Masyarakat bisa berpartisipasi sebagai penyalur bahan baku atau olahan maupun menjadi dapur atau unit pelayanan yang menyediakan makanan bagi siswa dan santri di seluruh Indonesia.
"Harapannya secara berlanjut ini akan makin terus sempurna dan insyaallah harapannya presiden, anak-anak Indonesia kemudian hari akan menjadi anak-anak yang nutrisinya cukup dan mereka akan menjadi tidak stunting lagi," ujar Ferry.
190 Dapur Telah Beroperasi di 26 Provinsi Buat Makanan Bergizi Gratis
Pada Senin (6/1/2025), program Makan Bergizi Gratis resmi dimulai.
Di tahap awal ini, 190 dapur telah beroperasi yang tersebar di 26 provinsi.
20 Latihan Soal Matematika Kelas 5 SD BAB 4 Kurikulum Merdeka & Kunci Jawaban, Keliling Bangun Datar
Download Modul Ajar Serta RPP Seni Rupa Kelas 1 dan 2 Kurikulum Merdeka Lengkap Link Download Materi
Kepala Komunikasi Kepresidenan Republik Indonesia Hasan Nasbi mengatakan jumlah dapur tersebut akan terus meningkat setiap harinya.
Hasan Nasbi berharap target 937 Dapur MBG dapat tercapai pada akhir Januari 2025, dengan pelaksanaan yang dilakukan secara bertahap sesuai kesiapan masing-masing daerah.
Dia pun merasa bersyukur akan hal tersebut.
“Kita bersyukur, tidak menunggu 100 hari atau tepat hari ke-78 Bapak Prabowo menjadi Presiden, program MBG dimulai. Ini merupakan tonggak bersejarah untuk bangsa Indonesia."
"Untuk pertama kalinya Indonesia melaksanakan program pemenuhan gizi berskala nasional untuk balita, anak-anak sekolah, santri, ibu hamil dan menyusui, ” katanya, Minggu (5/1/2025).
Adapun, dapur-dapur yang tersebar di 26 provinsi ini mulai dari Aceh, Bali, Sumatera Barat, Sumatera Utara, Kepulauan Riau, Riau, hingga Papua Barat, dan Papua Selatan.