Pemerintah telah resmi memulai pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di 190 titik yang tersebar di 26 provinsi, Senin (6/1/2025).
Namun, dalam pelaksanaan MBG tidak terdapat susu sapi maupun ikan yang sebelumnya pada uji coba kerap disertakan dengan menu lainnya.
Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi menjelaskan, penyediaan susu dalam program MBG tidak wajib untuk diberikan setiap hari, tergantung daerahnya.
Berdasarkan laporan Kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang ditunjuk langsung oleh Badan Gizi Nasional (BGN) susu diberikan paling sedikit seminggu sekali.
Meskipun demikian Hasan belum tahu apakah apabila suplainya telah merata susu tersebut akan diberikan lebih sering atau tidak.
Hal itu kata Hasan merupakan kewenangan BGN.
Menurut Hasan pada hari pertama berjalannya program MBG, sejumlah daerah telah mendapatkan susu. Diantaranya di Cimahi dan Karawang.
Bahkan untuk daerah yang dekat dengan peternakan susu, maka dalam seminggu akan mendapatkan lebih dari sekali menu yang ada susunya.
Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana mengatakan menu susu hanya ada di daerah yang punya ketersediaan sapi perah.
Dadan menjelaskan kebijakan ini juga diyakini akan berdampak besar agar setiap daerah punya sapi perah. Pasalnya, pemerintah tidak mau impor untuk penyediaan susu program makan bergizi gratis.
Dadan menambahkan daerah-daerah yang memiliki ketersediaan sapi perah juga tidak selamanya mendapatkan menu susu. Dia bilang, paling tidak hanya tiga kali seminggu menu susu diberikan kepada anak-anak.(*)