Komisi III DPR Minta Polri Usut Tuntas Kasus Darso yang Tewas Diduga Dianiaya Polisi

Penulis: Chaerul Umam
Editor: Malvyandie Haryadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi penganiayaan. Anggota Komisi III DPR RI Fraksi PKB Hasbiallah Ilyas, meminta Polri mengusut kasus tewasnya Darso warga Kampung Gilisari, Kelurahan Purwosari, Kecamatan Mijen, Kota Semarang yang diduga dianiaya oleh oknum Satlantas Polresta Yogyakarta. 
Ilustrasi penganiayaan. Anggota Komisi III DPR RI Fraksi PKB Hasbiallah Ilyas, meminta Polri mengusut kasus tewasnya Darso warga Kampung Gilisari, Kelurahan Purwosari, Kecamatan Mijen, Kota Semarang yang diduga dianiaya oleh oknum Satlantas Polresta Yogyakarta. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi III DPR RI Fraksi PKB Hasbiallah Ilyas, meminta Polri mengusut kasus tewasnya Darso warga Kampung Gilisari, Kelurahan Purwosari, Kecamatan Mijen, Kota Semarang yang diduga dianiaya oleh oknum Satlantas Polresta Yogyakarta. 

Dia menyebut, polisi tidak boleh ragu memberikan sanksi tegas jika ada kesalahan prosedur penanganan yang memicu korban meninggal dunia. 

“Kami minta agar penanganan kasus ini berjalan tuntas dan dilakukan secara transparan. Polri tidak boleh ragu memberikan sanksi kepada petugas yang menyalahi prosedur,” kata Hasbiallah Ilyas, dalam keterangannya, Selasa (14/1/2025). 

Menurutnya, kepolisian harus melakukan penanganan kasus tanpa menutup-nutupi proses penyelidikan kasus kematian warga. 

Transparansi ini untuk memastikan jika Polri bertindak adil dan berdiri di atas semua kepentingan. “Transparansi pengusutan kasus ini harus dilakukan agar semua bisa diketahui penyebab kematian dan siapa yang terlibat pada kasus ini,” kata Hasbi, panggilan akrab Hasbiallah Ilyas. 

Hasbi meminta kepolisian tidak ragu memberikan sanksi kepada anggota kepolisian yang terlibat pada kasus kematian ini. Pun jika memang tidak terbukti bersalah harus dijelaskan secara transparan. 

"Siapapun anggota kepolisian yang terlibat dalam kasus ini, jangan ragu untuk diberikan hukuman tegas jika terbukti terlibat pada penganiayaan yang menyebabkan kematian warga Semarang itu,” uajrnya.

Selain itu, Hasbi meminta aparat kepolisian secara periodik melakukan pemeriksaan psikologi untuk mengukur kemampuan psikologi aparat kepolisian. 

Apalagi akhir-akhir ini kasus yang melibatkan oknum polisi cukup intens. 

"Kasus penganiayaan yang melibatkan kepolisian ini jangan sampai terulang lagi, proses pencegahannya harus dilakukan,” ujarnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Polda Jawa Tengah (Jateng) melakukan ekshumasi atau pembongkaran makam Darso, seorang warga Semarang yang tewas diduga dianiaya anggota polisi.

Adapun proses ekshumasi itu dilakukan pada hari ini, Senin (13/1/2025).

"Hari ini dilaksanakan ekshumasi nya almarhum Darso," kata Kabid Humas Polda Jawa Tengah Kombes Artanto saat dihubungi, Senin (13/1/2025).

Dalam hal ini, Artanto menyebut pihak keluarga pun dipastikan akan dihadiri oleh pihak keluarga Darso.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini