TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Program Makan Bergizi Gratis (MBG), yang dimulai pada Senin (6/1/2025), dinilai sebagai awal dari pembuktian janji kampanye Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
Program ini, yang bertujuan mengatasi masalah malnutrisi dan stunting, kini menjadi langkah besar dalam sejarah kebijakan sosial Indonesia.
Kepala Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi, saat awal peluncuran program ini menjelaskan, MBG tidak menunggu 100 hari, tepat hari ke-78 Prabowo Subianto menjadi Presiden janji kampanye direalisasikan.
"Ini merupakan tonggak bersejarah untuk bangsa Indonesia, untuk pertama kalinya Indonesia melaksanakan program pemenuhan gizi berskala nasional untuk balita, anak-anak sekolah, santri ibu hamil, dan menyusui,” kata Hasan ketika itu.
Sejak hari pertama pelaksanaan, dapur-dapur di 26 provinsi mulai beroperasi, menyajikan makanan bergizi kepada 3 juta penerima manfaat, termasuk anak-anak, ibu hamil, dan ibu menyusui.
Program ini berjalan di bawah koordinasi Badan Gizi Nasional (BGN), dengan 190 titik dapur yang tersebar di berbagai provinsi.
Diharapkan jumlah dapur akan terus meningkat menjadi 937 titik pada akhir Januari 2025.
Setiap dapur dikelola dengan pengawasan ketat oleh Kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), ahli gizi, dan akuntan, guna memastikan kualitas makanan yang terjamin dan kebersihan dalam pengelolaannya.
Sejumlah pelajar pun mengungkapkan rasa terima kasih mereka kepada Presiden Prabowo melalui media sosial.
Dalam sebuah unggahan yang viral di TikTok, beberapa siswa SMA menunjukkan kekaguman mereka terhadap menu makan bergizi yang mereka terima melalui program ini.
Mereka membuka kotak makan yang berbahan stainless steel, menunjukkan daging ayam dan berbagai makanan lainnya.
“Wenak lho Mba, ini liat dagingnya mantap! Terima kasih banyak Bapak Prabowo,” ujar para siswa itu sembari memamerkan varian menu yang mereka terima.
Mereka juga mendoakan Presiden Prabowo, "Panjang umur, sehat selalu Bapak Prabowo, Thank you!" disertai semangat dan salam hormat.
Program MBG ini tidak hanya bermanfaat bagi pelajar, tetapi juga bagi masyarakat luas yang sebelumnya kesulitan mengakses makanan bergizi.