Belum genap setahun menjadi Ketua PN Manado, Hatta kembali dimutasi sebagai Ketua PN Tangerang pada pertengahan 2001.
Dia pun naik jabatan menjadi Hakim Tinggi di PT Denpasar pada 21 Mei 2003. Kariernya meroket ketika Hatta mengemban dua jabatan sekaligus yaitu sebagai Hakim Tinggi Jakarta serta Sekretaris Ketua MA.
Setelah itu, pada pertengahan 2005, Hatta Ali dipercaya menjadi Dirjen Badan Peradilan Umum selama dua tahun.
Lalu, pada 2007, dia diangkat menjadi Hakim Agung, 23 Juli 2007.
Sementara, puncak kariernya adalah ketika menjabat sebagai Ketua MA periode 2012-2017 setelah memperoleh suara terbanyak, yaitu 28 suara, lewat voting dalam Sidang Paripurna Khusus pada 8 Februari 2012 silam.
Dia kembali terpilih menjadi Ketua MA periode 2017-2022. Namun, karena ada aturan batas usia, dia hanya menjabat selama tiga tahun.
Hatta Ali pun pensiun pada 7 April 2020, lantaran saat itu dia sudah memasuki umur 70 tahun.
Hal itu merujuk pada Pasal 11 UU Nomor 3 Tahun 2009 tentang Mahkamah Agung yang berbunyi:
"Ketua, wakil ketua, ketua muda dan hakim agung diberhentikan secara hormat oleh Presiden atas usul Mahkamah Agung karena meninggal dunia, berusia 70 tahun, atas permintaan sendiri, sakit terus menerus selama 3 bulan berturut turut, dan tidak cakap dalam tugasnya," demikian isi dari pasal tersebut.
Harta Hatta Ali Tembus Rp22 M, Tak Punya Utang
Berdasarkan LHKPN untuk periodik tahun 2020, Hatta Ali memiliki harta kekayaan mencapai Rp22.059.728.238 (Rp22 miliar).
Adapun mayoritas sumber kekayaan Hatta berasal dari tanah dan bangunan berjumlah lima unit yang tersebar di Makassar, Tangerang, Bitung, dan Bandung dengan total nilai Rp14.119.835.000 (Rp14,1 miliar).
Lalu, sumber kekayaan terbeser kedua berasal dari kas dan setara kas yang mencapai Rp7.024.893.238 (Rp7 miliar).
Selanjutnya, Hatta tercatat memiliki tiga kendaraan berupa dua mobil merek Honda CR-V dan Toyota Innova serta satu motor gede (moge) merek Harley Davidson.
Ketika ditotal, ketiga kendaraan Hatta tersebut senilai Rp480 juta.