TRIBUNNEWS.COM, KARAWANG - Program Cek Kesehatan Gratis (CKG) telah resmi dimulai oleh Pemerintah pada Senin, 10 Februari 2025. Sebagai Program Hasil Terbaik Cepat kedua dari Presiden Prabowo Subianto, program ini merupakan salah satu upaya untuk memperkuat sumber daya manusia agar siap menuju Indonesia Emas 2045.
"Kita menuju Indonesia Emas. Indonesia Emas bukan hanya usianya, tapi kualitasnya juga emas. Pendidikan harus bagus, kesehatan juga harus bagus. Sehinga nanti produktivitasnya bagus," kata Kepala Komunikasi Kepresidenan, Hasan Nasbi usai mengecek pelaksanaan CKG di Puskesmas Wanakerta, Kecamatan Telukjambe Barat, Kabupaten Karawang.
Hasan Nasbi menyebut, Presiden Prabowo sangat fokus pada penguatan sumber daya manusia. Maka, selain CKG, juga ada Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Dua program ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan gizi masyarakat dan meningkatkan kesadaran terhadap pentingnya menjaga kesehatan.
Baca juga: Ikut Cek Kesehatan Gratis, Warga Tak Takut Ketahuan Sakit, Janji Prabowo Dinilai Menolong Rakyat
Ia juga menegaskan bahwa CKG merupakan komitmen pemerintah dalam memberikan layanan kesehatan kepada seluruh masyarakat Indonesia. Masyarakat tanpa terkecuali bisa mengakses layanan kesehatan yang baik secara gratis.
"Memasuki peringatan 80 tahun kemerdekaan Indonesia, kita menyaksikan transformasi luar biasa di bidang kesehatan. Program ini (CKG) memperkuat sistem pelayanan kesehatan di Indonesia, menjadikannya sejajar dengan negara maju lainnya dalam menyediakan layanan kesehatan yang setara bagi seluruh warganya," sambungnya.
Dalam kunjungannya ke Puskesmas Wanakerta, Hasan Hasan mengapresiasi Kementerian Kesehatan dan jajaran di Puskesmas. Ia menyaksikan bagaimana alur pelayanan terhadap peserta, dari mulai pendaftaran, skrining mandiri, sampai pemeriksaan, berjalan dengan lancar.
"Saya sengaja ke Puskesmas Wanakerta, karena ini di desa. Ternyata fasilitasnya sudah sangat lengkap. Sistem nya sudah sangat baik. Kita bisa pantau riwayat kesehatan kita hanya melalui handphone," ujar Hasan.
Baca juga: Prabowo Ingatkan Pers Indonesia Waspada Terhadap Upaya Pecah Belah Bangsa
Yaya Suhara (56), warga Wanasari, Kabupaten Karawang, menuturkan, Program CKG sangat membantu masyarakat, terutama yang tidak mampu. "Selama ini kan tidak berani cek kesehatan, karena takut bayar. Tapi dengan program ini, jadi lebih leluasa," kata Yaya, usai mengikuti CKG di Puskesmas Wanakerta.
Yaya pun makin bersyukur karena akan berangkat ibadah haji tahun ini. Dengan ikut CKG, ia bisa makin peduli dengan kondisi kesehatan menjelang keberangkatan menuju Makkah. Ia mengaku tidak ada keluhan dan hasil CKG hari ini menunjukkan ia sehat.
"Alhamdulillah saya jadi bisa lebih waspada. Tadi semua dicek, meski tidak ada keluhan. Terima kasih kepada Pak Prabowo sudah mewujudkan program ini," ujar Yaya.
Pemerintah mengalokasikan anggaran sebesar Rp4,7 triliun untuk merealisasikan Program CKG. CKG dilaksanakan berdasarkan siklus hidup masyarakat, dengan fokus utama pada tiga momentum pelaksanaan, yakni CKG ulang tahun, CKG sekolah, dan CKG khusus untuk ibu hamil dan balita.
CKG ulang tahun yang dimulai hari ini untuk anak usia 0-6 tahun serta masyarakat usia 18 tahun ke atas. Masyarakat bisa mendapatkan layanan CKG ini dalam kurun waktu mulai dari hari ulang tahun + 30 hari di Puskesmas dan nantinya bisa diakses di klinik yang sudah bekerja sama dengan BPJS Kesehatan.
Sedangkan CKG sekolah akan dilaksanakan mulai Juli 2025, yang bertepatan dengan tahun ajaran baru. Pemeriksaan ini akan menyasar anak usia 7-17 tahun yang berada di sekolah-sekolah. CKG khusus diperuntukkan bagi ibu hamil dan balita dengan lokasi pemeriksaan di Puskesmas dan Posyandu.
Untuk mendapatkan layanan CKG, masyarakat bisa mendaftar melalui aplikasi SatuSehat.(*)
Baca juga: Survei LSI: 94 Persen Publik Setuju dengan Pernyataan Presiden Prabowo, Koruptor Dipenjara 50 Tahun