TRIBUNNEWS.COM - Direktur LBH Jakarta, Fadhil Alfathan mengungkap sudah ada 426 orang yang mengajukan pengaduan secara online kepada LBH Jakarta karena merasa menjadi korban Pertamax oplosan.
Fadhil menyebut, aduan terkait Pertamax oplosan telah masuk secara online ke LBH Jakarta sejak Rabu (26/2/2025) kemarin.
"Sebanyak 426 pengaduan secara daring yang masuk," kata Fadhil dilansir Kompas.com, Jumat (28/2/2025).
Kini LBH Jakarta juga membuka pengaduan terkait Pertamax Oplosan secara offline di kantornya yang ada di Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, mulai hari ini.
Hal ini dilakukan karena melihat banyaknya masyarakat yang resah akan adanya Pertamax oplosan ini.
Pembukaan pos pengaduan ini juga dianggap penting untuk bisa membantu masyarakat dalam mengklaim kerugian yang mereka alami.
"Karena kami melihat keresahan dan kemarahan masyarakat sangat meluas."
"Kami memandang perlu membuka pos pengaduan untuk memfasilitasi apa klaim kerugian yang dialami masyarakat," tutur Fadhil.
Komisi VI DPR Bakal Panggil Pertamina
Wakil Ketua Komisi VI DPR RI, Andre Rosiade menyatakan, pihaknya bakal memanggil PT Pertamina imbas terkuaknya kasus dugaan korupsi tata kelola minyak mentah dan produk kilang minyak pada PT Pertamina periode 2018-2023.
Kata Andre Rosiade, pihaknya akan memanggil pihak PT Pertamina Patra Niaga dalam rapat yang akan digelar pada 12 Maret mendatang.
"Ya kasus Pertamina ini kan mengagetkan kita semua, kemaren kan teman-teman Komisi XII sudah memanggil Pertamina jadi kami nanti akan memanggil Pertamina rencananya tanggal 12 Maret ya," kata Andre Rosiade saat ditemui awak media di Gedung Nusantara I Kompleks Parlemen, Senayan Jakarta, Jumat (28/2/2025).
Baca juga: LBH Jakarta dan Celios Buka Posko Aduan, Terima Ratusan Keluhan Korban Pertamax Oplosan
Dalam rapat tersebut, Komisi VI DPR RI akan menanyakan beberapa perkembangan terkait dengan kasus tersebut.
Komisi VI DPR RI juga akan memastikan soal ketersediaan bahan bakar minyak (BBM) dari PT Pertamina jelang Ramadan dan Hari Raya Idulfitri.
"(Agendanya) Menanyakan perkembangan kasus tentu. Kedua kami akan menanyakan kesiapan pertamina dalam persiapan menghadapi Lebaran ya. Itu yang akan kita panggil pertamina," kata dia.