Aksi Indonesia Gelap

Putra Mahkota Keraton Solo Tulis 'Nyesel Gabung Republik', Singgung Kebohongan dan Indonesia Gelap

Penulis: Galuh Widya Wardani
Editor: Wahyu Gilang Putranto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

KERATON SOLO - Putra Mahkota Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, KGPAA Hamangkunegoro, dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka dalam unggahan Instagram @kgpaa.hamangkunegoro pada Senin (4/11/2024). KGPAA Hamangkunegoro baru-baru ini mengunggah kalimat kritikan menyesal gabung ke Republik hingga Indonesia gelap.
KERATON SOLO - Putra Mahkota Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, KGPAA Hamangkunegoro, dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka dalam unggahan Instagram @kgpaa.hamangkunegoro pada Senin (4/11/2024). KGPAA Hamangkunegoro baru-baru ini mengunggah kalimat kritikan menyesal gabung ke Republik hingga Indonesia gelap.

TRIBUNNEWS.COM - Ramai di media sosial soal unggahan kontroversial dari KGPAA Hamangkunegoro, Putra Mahkota Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat atau Keraton Solo. 

Dikutip dari Kompas.com, dalam Instagram story pribadinya, @kgpaa.hamengkunegoro, ia menuliskan kalimat "Nyesel gabung Republik" atau menyesal bergabung ke Republik, baru-baru ini.

Tidak hanya itu, KGPAA Hamangkunegoro juga mengunggah sebuah kalimat sindiran di sosial media serupa.

"Percuma Republik Kalau Cuma Untuk Membohongi," demikian isi tulisan tersebut.

KGPAA Hamangkunegoro juga menambahkan tagar #IndonesiaGelap. 

Unggahan ini pun sontak mengundang perhatian publik.

Hingga kini, belum diketahui secara pasti alasan di balik kritik tajam yang dilontarkan KGPAA Hamangkunegoro. 

Berbagai spekulasi pun muncul di media sosial terkait latar belakang unggahan tersebut.

Kini, unggahan tersebut telah lenyap karena dihapus oleh pemilik akun.

Pihak Keraton Solo pun sampai hari ini belum memberikan keterangan terkait maksud di balik unggahan KGPAA Hamangkunegoro itu.

Lantas apakah maksud unggahan tersebut sebagai bentuk kritik atas kebijakan pemerintah ataukah soal anggaran?

Baca juga: Kirab Gamelan Sekaten Keraton Solo Berlangsung Ricuh, Begini Awal Mulanya dan Catatan Konflik

Dana Pemeliharaan Keraton Solo

Jauh sebelum KGPAA Hamangkunegoro mengunggah kalimat kritikan ini, adik raja Keraton Surakarta Hadiningrat SISKS Pakubuwana (PB) XIII GKR Wandansari Koesmurtiyah alias Gusti Moeng, pernah membicarakan soal dana pemeliharaan Keraton Solo.

Kepada TribunSolo.com, Moeng menerangkan sebenarnya pihak keraton tiap tahunnya menerima dana subsidi dari pemerintah daerah untuk pemeliharaan.

Tokoh penting Lembaga Dewan Adat (LDA) ini mengaku bahwa pemerintah hanya memberikan subsidi dana pemeliharaan ke Keraton Solo sebesar Rp 1,3 miliar.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!

Berita Populer

Berita Terkini