TRIBUNNEWS.COM - Dua menteri Presiden Prabowo Subianto beda suara terkait kasus isi MinyaKita kemasan 1 liter yang 'disunat' menjadi hanya 750 mililiter.
Mereka adalah Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman dan Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso.
Sebelumnya, kasus MinyaKita tak sesuai takaran ini menjadi sorotan setelah diunggah akun @miepejuang.
Dalam unggahannya, akun tersebut meminta masyarakat berhati-hati terhadap beredarnya produk MinyaKita kemasan 1 liter yang isinya 'disunat'.
"Hati Hati Yah saya salah satu korban beli minyak kita bertuliskan 1 Liter pas di tuang cuman 750 ml. Beli di harga 1 liter."
Unggahan tersebut langsung memancing atensi warganet hingga dilihat lebih dari 1,5 juta kali.
Terkait hal itu, Mendag Budi Santoso telah memberikan klarifikasi.
Dalam pernyataannya, Budi menyebut MinyaKita tak sesuai takaran merupakan kasus lama.
Budi juga menegaskan, pihaknya telah menindak tegas PT Navyta Nabati Indonesia selaku produsen MinyaKita.
Penindakan yang dilakukan Kemendag berupa penyegelan terhadap gudang PT Navyta Nabati Indonesia di Kedung Dalem, Mauk, Kabupaten Tangerang, Banten, pada Januari 2025 lalu.
"Sudah ditindaklanjuti. Produsen itu juga pernah kami (tindak). Jadi itu mungkin video lama, tapi sudah kami laporkan juga ke polisi," jelas Budi, Rabu (5/3/2025).
Baca juga: 3 Produsen MinyaKita Ini Dibidik Bareskrim Polri karena Diduga Kurangi Takaran Minyak Goreng 1 Liter
Budi memastikan MinyaKita tak sesuai takaran itu tidak beredar lagi di masyarakat.
Selain itu, Budi juga menyebut kasus ini masih ditindaklanjuti pihak kepolisian.
"Itu sudah enggak ada, sudah enggak beredar lagi. Yang lainnya normal. Satu liter normal. HET (Harga Eceran Tertinggi) Rp 15.700," tandasnya.