TRIBUNNEWS.COM - Pembongkaran pagar laut di Desa Kohod, Pakuhaji, Kabupaten Tangerang ternyata belum sepenuhnya terlaksana.
Diwartakan Tribun Tangerang, nelayan mempertanyakan keseriusan pemerintah dalam pembongkaran pagar laut Tangerang.
Pada kenyataaannya, ratusan meter pagar laut masih kokoh berdiri.
"Kita pikir mau semua kan. Biar sekalian selesai. Enggak taunya enggak semua," ucap Marto, seorang nelayan dari Kohod saat diwawancarai, Jumat (14/3/2025).
Pagar laut itu mengganggu aktivitas nelayan.
Mereka berhati-hati menghindari cerucuk pagar laut.
Marto mengaku, perahu miliknya sempat dipakai oleh pihak Direktorat Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP).
"Kurang dari seminggu di sini. Nyewa kapal saya. Pas di sini cuma PSDKP doang," ujar Marto.
Marto mengaku sedih mendengar informasi di media massa maupun media sosial, yang menyebut bahwa pemerintah mengklaim telah mencabut pagar bambu di perairan utara Tangerang.
Pemprov Banten Akui
Sementara itu, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten, Eli Susiyanti tak menampik pagar laut di Desa Kohod belum dicabut.
Baca juga: Anggota Komisi IV DPR Minta Integrasi Perizinan KKP-BPN-Pemda Demi Hindari Kasus Pagar Laut Terulang
Eli menjelaskan, berdasarkan hasil patroli terakhir, tersisa sekitar 600 meter.
Pagar laut sudah sudah coba dibongkar dengan ditarik tagboat tapi tidak bisa.
"Butuh alat berat dan ponton. Sudah dikoordinasikan dengan pusat," ungkapnya.
Kendati demikian, Eli tidak bisa memastikan kapan pencabutan pagar laut di perairan Kohod dilanjutkan hingga selesai.