TRIBUNNEWS.CO, JAKARTA - Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Muhammad Ali bicara tegas soal kematian Juwita (22), wartawati media online di Banjarbaru yang diduga dibunuh oleh oknum anggota TNI Angkatan Laut (AL).
Dirinya mendukung supaya oknum yang melakukan pembunuhan dihukum berat.
"Kami hukum berat!," kata Ali singkat kepada wartawan di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Kamis (27/3/2025).

Juwita diduga dibunuh oleh oknum TNI AL yang bertugas di Balikpapan, Kalimantan Timur yang merupakan sang pacar dan akan menikah dalam waktu dekat.
Rekan kerja hingga keluarga korban mengetahui bahwa pelaku dan korban berstatus pacaran dan akan menikah dalam waktu dekat.
"Mereka berpacaran dan informasinya akan menikah dalam waktu dekat," ungkap Devi rekan kerja Juwita.
Sementara itu, saat dikonfirmasi soal status antara pelaku dan korban, pihak keluarga juga membenarkan bahwa hubungan keduanya memang berpacaran.
Lantas Apa Motif Pembunuhan?
Sejumlah spekulasi muncul terkait motif J membunuh Juwita, termasuk ihwal cemburu.
Namun, perihal motif dugaan pembunuhan Juwita itu dengan terduga pelaku adalah oknum anggota TNI AL dari Lanal Balikpapan belum diungkap.
Juwita sebelumnya ditemukan tergeletak tak bernyawa di tepi jalan kawasan Gunung Kupang, Banjarbaru pada Sabtu (22/3/2025).
Awalnya dia dikira korban kecelakaan lalu lintas.
Namun sejumlah kejanggalan ditemukan, seperti adanya luka lebam.
Setelah dilakukan penyidikan, okum anggota TNI Angkatan Laut (TNI AL) yang bertugas di Pangkalan Angkatan Laut (Lanal) Balikpapan, Kalimantan Timur, Kelasi Satu J diduga terlibat dalam pembunuhan gadis malang tersebut.
Disinggung terkait hubungan antara korban dengan pelaku serta motif dugaan pembunuhan tersebut, Komandan Detasemen Polisi Militer (Dan Denpom) Lanal Balikpapan, Mayor Laut (PM) Ronald Ganap, dalam konferensi pers Rabu (26/3/2025), mengaku masih dalam tahap penyelidikan lebih lanjut.