TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Varian baru virus corona bernama Omicron mengirim Bitcoin dan pasar mata uang kripto yang lebih luas ke dalam kejatuhan bersama dengan pasar saham akhir pekan lalu.
Tapi, mengutip CoinDesk, ada satu mata uang kripto kurang dikenal tetap tangguh, bahkan mencatatkan reli sepuluh kali lipat atau 100 persen selama akhir pekan. Namanya sama: Omicron.
Baca juga: Ketua Satgas Waspada Investasi: Waspada dalam Investasi Aset Kripto, Kenali Status Perizinannya
Harga Omicron mendekati 70 dolar AS pada Jumat (26/11) malam. Kemudian, harganya terbang tinggi ke 711 dolar AS pada Minggu (28/11), menurut data crypto.com.
Hanya pada Senin (29/11) pukul 14.55 WIB, harga Omicron turun ke 578,8 dolar AS. Meski begitu masih melonjak 97,74 persen dibanding posisi 24 jam sebelumnya.
Baca juga: Perubahan Nama Facebook Diyakini Dongkrak Harga Aset Kripto MANA dan SAND
Lonjakan harga Omicron mungkin mewakili irasionalitas puncak kasus reli mata uang kripto hanya karena namanya secara kebetulan sama dengan varian baru virus corona yang pertama kali terdeteksi di Afrika Selatan.
Penyedia data, seperti Messari, crypto.com, dan CoinGecko, tidak memberikan perincian tentang kapitalisasi pasar Omicron.
Melansir CoinDesk, beberapa pengamat kripto melihat lonjakan harga Omicron sebagai kondisi seperti gelembung di pasar mata uang kripto.
Omicron mendapat dukungan dari sekeranjang aset, termasuk stablecoin USD Coin, dan hanya terdaftar di bursa terdesentralisasi SushiSwap.
artikel ini sudah tayang di KONTAN dengan judul Punya nama sama dengan varian Omicron, harga mata uang kripto ini melonjak 1.000%