"Menurut saya pribadi, ada kemungkinan beberapa waktu ke depan melanjutkan tren bullish hingga April 2022," ucap Manda.
Menurutnya, terdapat banyak faktor yang bisa mempergaruhi peta jalan aset kripto pada tahun depan.
Pertama, pengetatan kebijakan moneter Bank Sentral Amerika Serikat (The Federal Reserve/The Fed) yang semakin jelas dapat menunjukkan kinerja lebih baik untuk aset kripto pada 2022.
Kedua, dari sisi regulasi di Indonesia, yang mana Kementerian Perdsgangan melalui Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) akan membuat bursa Kripto dan hal ini bisa meningkatkan kepercayaan investasi.
Baca juga: Inilah 5 Sosok yang Jadi Miliarder Dunia dari Bitcoin, dari Sam Bankman-Fried sampai Michael Saylor
"Publik akan merasa nyaman berinvestasi karena ada lembaga yang memberikan perlindungan dan pengawasan yang lebih jelas," paparnya.
"Ketiga edukasi dan penetrasi yang semakin luas. Diharapkan pada tahun depan, masyarakat sudah paham terkait potensi dari aset kripto dan ekosistem turunannya, sehingga transaksi perdagangan bisa tumbuh," sambung Manda.
Keempat, masa transisi meredanya kasus Covid-19 yang bisa berimbas pada naiknya investasi aset kripto.
"Ekonomi yang mulai membaik, masyarakat sudah mulai mencari portofolio baru untuk investasi mereka, dan kripto bisa menjadi salah satu pilihannya," ujar Manda.