News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Mata Uang Kripto

Jangan Asal Beli Aset Kripto, Ini Langkah yang Perlu Dilakukan Investor Pemula

Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Muhammad Zulfikar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi aset kripto. Jangan Asal Beli Aset Kripto, Ini Langkah yang Perlu Dilakukan Investor Pemula

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pergerakan aset kripto yang mengalami kenaikan dan penurunan harga dengan waktu cepat dinilai merupakan hal wajar. 

Meskipun harga aset kripto ditentukan 100 persen dari pasar, sebenarnya para investor (khususnya pemula) bisa memilih aset kripto mana yang harus dibeli melalui analisis fundamental.

CEO Indodax Oscar Darmawan menyarankan, para pemula melakukan riset sederhana terlebih dahulu, karena proses ini bertujuan memahami mengenai profil risiko investor, serta mendapatkan informasi mengenai aset kripto yang akan dibeli.

Baca juga: Harga Kripto Pagi Ini, ETH, SOL dan DOGE Melemah

“Untuk investor pemula memang lebih baik membeli Bitcoin dan Ethereum dulu karena kedua kripto tersebut adalah kripto yang kapitalisasi pasar nya tertinggi. Namun, jika ingin membeli kripto selain dua kripto tersebut, para investor diharapkan dapat melakukan proses riset berupa searching terlebih dahulu,” kata Oscar, Jumat (4/2/2022).

Proses riset yang dimaksud adalah mencari tahu terlebih dahulu aset kripto yang akan dibeli itu melalui website. 

Tidak hanya itu, proses riset yang dimaksud juga berarti mencari informasi mengenai seluk beluk investasi kripto, serta teknologi blockchain yang bisa dilakukan di kanal edukasi online dari Indodax, yaitu Indodax Academy

Kemudian proses screening, yang dibagi menjadi dua. 

Pertama, menyaring aset kripto yang akan dibeli dari beberapa aset kripto terpilih dalam proses riset, dan kedua yaitu screening profil resiko kita masing masing. 

“Yang harus dipahami, investor yang masuk kripto bukanlah investor dengan profil resiko konservatif karena seperti yang kita tahu naik turun kripto itu sangat cepat. Jadi memang yang mau investasi di kripto lebih cocok yang memiliki profil risiko agresif atau agresif moderat,” papar Oscar.

Setelah melakukan proses mini research dan screening dilakukan, kata Oscar, para investor dapat melakukan analisis kripto secara teknikal dan fundamental.

Baca juga: Waspada Mars Stealer, Malware Baru yang Menargetkan Metamask dan 40 Dompet Kripto

Analisis teknikal yaitu suatu proses analisis dengan melihat dan menganalisis pergerakan historis harga kripto tersebut di masa lampau. 

Sedangkan, analisis fundamental yaitu melihat semua informasi finansial dan teknologi di belakangnya.

“Analisis fundamental saham dan kripto berbeda. Di market aset kripto ada beberapa faktor yang bisa dijadikan analisis fundamental suatu aset kripto. Faktor yang pertama yaitu kapitalisasi pasar yang berupa nilai atau harga aset kripto yang dihitung dari jumlah keseluruhan aset yang beredar," paparnya. 

Menurutnya, kapitalisasi pasar tentu merupakan indikator penting karena menunjukkan ketertarikan pasar dan pertumbuhan kripto itu sendirinya. 

"Yang kedua ketersediaan suatu aset yang bisa diukur dari supply nya. Supply berhubungan dengan permintaan dan penawaran," ucapnya.

Oscar menyebut, jika permintaan besar tapi penawarannya sedikit akibat proses burn token, maka harganya akan semakin tinggi, sehingga minat beli terhadap harga aset kripto tersebut pun naik. 

Faktor ketiga yaitu, volume tradingnya yang memperlihatkan seberapa banyak aset kripto dijual ataupun dibeli selama 24 jam. 

Keempat, orang-orang yang ada di belakang project tersebut, dan kelima adalah potential roadblocks serta keamanan aset tersebut, roadmap dari aset kripto tersebut yang menjelaskan apa yang telah dibuat maupun akan dilakukan.

Baca juga: India Siap Luncurkan Rupee Digital, Ini Bedanya dengan Bitcoin dan Kripto Lainnya

“Serta yang terakhir dengan melihat reputasi kripto tersebut yang ditandai dengan apakah kripto tersebut listing di banyak exchange atau tidak dan melihat kegunaan token tersebut,” papar Oscar.

Untuk melihat informasi mengenai aset kripto, investor bisa mengunjungi situs website resmi aset kripto tersebut ataupun melihat whitepapernya dengan mengakses CoinMarketCap atau CoinGecko. 

Whitepaper sendiri merupakan suatu laporan yang didalamnya berisi latar belakang, pendiri projek kripto tersebut, market nya seperti apa, tujuan pembuatan kripto, rencana kedepannya seperti apa, penggunaan dananya, serta kuantitas kripto tersebut berapa.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini