Laporan Wartawan Tribunnews, Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Sambut perhelatan akbar pada Olimpiade Musim Dingin Beijing 2022, Alibaba Group Holding Ltd luncurkan empat koleksi Non Fungible Token (NFT).
Bergabungnya raksasa e-commerce asal China ini dalam dunia NFT, menandai adanya perluasan penawaran pada konsumen Alibaba dalam Olimpiade Musim Dingin Beijing 2022 yang digelar sejak 4 hingga 20 Februari 2022 mendatang.
Dilansir dari Yahoo Finance, NFT buatan Alibaba ini sengaja didesain berbentuk lencana virtual dengan menggunakan gaya lukisan tinta tradisional khas Tiongkok.
Baca juga: Satu NFT Video Kecelakaan Bamsoet dan Sean Gelael Terjual di OpenSea Sebesar USD 15.815,84
Dalam NFT lencana virtual tersebut, nantinya Alibaba akan menampilkan empat cabang olahraga unggulan diantaranya seluncur cepat, ski gaya bebas di udara, gaya lereng, dan seluncur indah.
Rencananya dalam penerbitan NFT ini, Alibaba akan mencetak setiap lencana menjadi 8.888 eksemplar dan akan diterbitkan pada empat tanggal berbeda selama berlangsungnya perhelatan Olimpiade Musim Dingin Beijing 2022.
Tingginya antusias masyarakat China dalam menyambut perhelatan akbar ini, juga terlihat dari ludesnya salah satu NFT yang berjudul speed skater condong. Diketahui NFT tersebut telah habis terjual pada hari pertama pembukaan Olimpiade Musim Dingin Beijing 2022.
Sayangnya NFT tersebut tidak diperjual belikan untuk masyarakat umum, hanya anggota berbayar 88Vip Alibaba lah yang dapat membeli NFT lencana tersebut di pasar online Taobao dan Tmall Alibaba dengan menggunakan kredit belanja.
Baca juga: WWF Inggris Mendadak Mundur dari Proyek NFT yang Berfokus pada Konservasi Hewan
Dikarenakan penggunaan aset digital cryptocurrency seperti NFT di negara China dianggap sebagai transaksi illegal, Alibaba mengantisipasinya dengan mengubah nama NFT dengan sebutan “koleksi digital”.
Nantinya Alibaba juga turut membatasi ruang gerak para pemegang NFT tersebut, dengan tujuan agar NFT tersebut tidak digunakan sebagai alat komersial apa pun. Pemberlakuan seperti ini, sebelumnya juga pernah diterapkan oleh dua raksasa teknologi asal China yaitu Tencent Holdings dan JD.com dalam peluncuran NFT buatan mereka.