TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Manajemen Bukalapak menjelaskan terkait munculnya pemberitaan penutupan layanan marketplace-nya.
Head of Media and Communications Bukalapak Dimas Bayu, mengatakan, layanan marketplace Bukalapak masih tetap beroperasi.
Namun ke depannya, Bukalapak akan akan fokus pada produk-produk virtual.
"Layanan marketplace Bukalapak masih tetap beroperasi. Adapun, kami akan menghentikan layanan produk fisik secara bertahap hingga Februari 2025," ujar Dimas dikutip dari Kompas.com, Kamis (9/1/2025).
Baca juga: Saham Bukalapak Makin Merosot, Hari Ini Dibuka Melemah
"Ke depannya kami hanya berfokus pada layanan produk virtual di platform marketplace kami guna memperkuat posisi di ekosistem produk virtual dan memberikan layanan terbaik kepada pengguna di industri digital," tuturnya.
Ia menyebut, Bukalapak saat ini sedang fokus pada pertumbuhan perseroan dan entitas anak perusahaan untuk terus tumbuh lebih baik ke depannya, sehingga bisa memberikan manfaat bagi pemangku kepentingan, terutama pemegang saham.
Sebelumnya, Bukalapak resmi mengumumkan penutupan layanan marketplace-nya pada Selasa (7/1/2025).
Langkah ini menandai akhir dari perjalanan 15 tahun Bukalapak sebagai platform jual-beli online yang memfasilitasi jutaan pelapak untuk menjual produk fisik seperti gadget, elektronik, hingga busana.
Keputusan ini diambil seiring dengan perubahan fokus bisnis perusahaan yang kini beralih sepenuhnya ke penjualan produk virtual, seperti pulsa prabayar, token listrik, dan layanan digital lainnya.
Perjalanan Bukalapak dimulai pada tahun 2010, saat Achmad Zaky, Nugroho Herucahyono, dan Fajrin Rasyid mendirikan platform ini dengan tujuan memberdayakan UMKM di Indonesia melalui teknologi.
Dalam perjalanannya, Bukalapak tumbuh pesat dan menjadi salah satu unicorn Tanah Air, bahkan mencatat sejarah sebagai startup unicorn yang melantai di Bursa Efek Indonesia (IPO) pada 2021. Namun, dengan semakin ketatnya persaingan marketplace dan perubahan pola konsumsi digital, Bukalapak memilih melakukan pivot besar dalam strategi bisnisnya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Penjelasan Bukalapak soal Penutupan Layanan "Marketplace"",