Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nur Febriana Trinugraheni
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Startup asal Jerman Volocopter akan meluncurkan layanan taksi terbang komersial di Singapura pada 2024 mendatang.
Layanan transportasi ini rencananya mencakup perjalanan dari Singapura ke tujuan terdekat seperti Indonesia dan Malaysia.
Kemungkinan layanan taksi terbang akan beroperasi dari terminal di daerah Seletar dan Changi, Singapura ke kota tujuan seperti Melaka yang terletak di Malaysia serta Batam dan Bintan di Indonesia.
Baca juga: Jadi Taksi Online Unggulan di Masa Depan, Uber Berencana Terima Pembayaran Via Kripto
Chief Commercial Officer Volocopter, Christian Bauer mengungkapkan perusahaannya akan mengoperasikan sebanyak 10 hingga 20 taksi terbang.
Keseluruhan armada ini diketahui akan melayani penerbangan ke tujuan wisata populer seperti Marina Bay dan Sentosa Island, Singapura.
Volocopter saat ini masih dalam proses mendapatkan sertifikasi dari Badan Keselamatan Penerbangan Uni Eropa untuk mengoperasikan taksi terbang di Eropa dan Singapura.
Perusahaan ini juga merilis peta jalan untuk Singapura pada Senin (14/2/2022) lalu dan memperkirakan penerbangan taksi terbang dari Bandara Changi Singapura ke Batam akan membutuhkan waktu kurang dari 20 menit.
Baca juga: Startup Majoo Dapat Suntikan Dana Rp 71,7 Miliar dari AC Ventures Hingga BRI Ventures
Taksi terbang Volocopter memiliki tampilan seperti helikopter kecil dengan beberapa baling-baling mini. Kendaraan listrik ini digadang-gadang sebagai sarana transportasi bepergian yang lebih aman, tenang, nyaman dan tentu saja ramah lingkungan.
Volocopter yang berbasis di Bruchsal, Jerman berencana mendirikan pusat operasi pemeliharaan di Singapura sebagai upaya ekspansi ke Asia. Selain itu, perusahaan ini melakukan studi kelayakan pada pembuatan pesawat lepas landas dan pendaratan vertikal listrik (eVTOL) di Asia.
Untuk itu, Volocopter juga berencana meningkatkan jumlah karyawannya di Singapura, dari 10 pekerja menjadi 500 pekerja di tahun 2030.
Perusahaan ini mulai menyediakan layanan pengiriman paket menggunakan drone pada awal tahun 2023 di Chengdu, China dengan mengadakan kerja sama dengan Geely Automobile Holdings Ltd.
Mobil Listrik Terbang Jetson One eVTOL Banjir Pesanan, Sudah Diinden Konsumen 3.000 Unit
Startup asal Swedia, Jetson, memperkenalkan mobil terbang eVTOL terbaru dengan konfigurasi kabin satu tempat duduk yang diberi nama Jetson One.
Mobil listrik terbang eVTOL merupakan kendaraan listrik yang bisa lepas landas dan mendarat secara vertikal.
Melansir dari autocar.co.uk, Rabu (09/02/2022) Jetson mengklaim telah menjual seluruh produk yang mereka siapkan di tahun 2022 dengan 100 unit lainnya dijual untuk pengiriman di tahun 2023.
Perusahaan eVTOL asal Swedia ini juga mendapatkan pre-order lebih dari 3.000 unit sejak peluncuran resmi Jetson One pada Oktober tahun lalu.
Jetson One merupakan kendaraan eVTOL single-seater atau satu tempat duduk. Beratnya hanya mencapai 86 kg, berkat space frame alumunium ringan yang terinspirasi mobil balap dan body carbon-kevlar.
Mobil terbang single seater ini didukung oleh delapan motor listrik yang dapat mencapai ketinggian 63mph dengan keseluruhan waktu penerbangannya 20 menit.
Mesin ini adalah salah satu mesin eVTOL pertama yang dibuat untuk penggunaan pribadi. Untuk pemesana Jetson one, situs web perusahaan mencantumkan kota asal dan wilayah setiap pembeli.
Kendaraan ini sangat populer di wilayah California, Amerika Serikat dan Timur Tengah.
Salah satu pendiri dan CTO Jetson, Tomasz Patan mengatakan perusahaannya saat ini tengah mencari investor baru dan berharap dapat merekrut karyawan baru untuk memperluas bisnisnya di tahun 2022.
“Penting bagi kami untuk menemukan investor yang tepat sekarang saat kami memperluas dan mengembangkan perusahaan kami. Jetson mencari secara global perusahaan yang memiliki visi yang sama dengan kami” kata Tomasz Patan.
Jetson One mulai dijual dengan harga 92 ribu dolar AS dengan deposit 22 ribu dolar AS dan pembeli pertama akan menerima Jetson One mereka di kahir tahun ini.