Laporan Wartawan Tribunnews.com, Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Aktivitas penambangan yang kerap dicap sebagai penyebab utama dari kerusakan lingkungan membuat perusahaan minyak dan gas internasional, ConocoPhillips tergerak untuk menciptakan inovasi bagi penambang cryptocurrency.
Inovasi yang dibuat ConocoPhillips melansir dari Cointelegraph, nantinya akan memanfaatkan sisa pembakaran dari gas ekstranya yang kerap terbuang sia-sia untuk menggerakkan aktivitas penambangan Bitcoin.
Baca juga: Ikut Campur soal Penggunaan Bitcoin, Presiden El Savador Beri Peringatan ke AS
Langkah ini diambil ConocoPhillips sebagai upayanya untuk mengurangi proses pembakaran gas suar atau flaring pada pembakaran gas alamnya. Pihaknya menyatakan proyek tersebut akan segera mungkin dilaksanakan di beberapa negara besar.
Kabar ini tentu disambut baik oleh para penambang cryptocurrency. Hingga sejauh ini ide buatan ConocoPhillips telah diujicobakan untuk menjalankan satu operasi penambangan Bitcoin pada proyek percontohan di Bakken, North Dakota, Amerika Serikat.
Baca juga: Taruhan di Ajang Super Bowl, Rapper Drake Habiskan Bitcoin Senilai 1,26 Juta Dolar AS
Untuk cara kerjanya, sisa gas pembakaran milik ConocoPhillips akan disalurakan ke dalam kontainer pengiriman, gas tersebut nantinya akan dialirkan ke generator yang sebelumnya sudah didesain untuk dapat memberi daya pada peralatan.
ConocoPhillips akan melebarkan ekspansi atas inovasinya ini ke 14 negara besar di dunia, bahkan diketahui perusahaan tersebut kini telah mengirimkan pesan atas niat baiknya yang ingin membantu masalah emisi karbon CO2 oleh pembakaran bitcoin.
Dengan adanya inovasi ini, diharap dapat mengubah pandangan publik terhadap aktivitas para penambang mata uang digital seperti Bitcoin yang dulunya dikenal sebagai aktivitas boros listrik dan merusak lingkungan.