News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Mata Uang Kripto

Mata Uang Kripto Mengalami Penurunan, Setelah Penolakan Proposal Bitcoin Uni Eropa

Penulis: Nur Febriana Trinugraheni
Editor: Muhammad Zulfikar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi aset kripto. Mata Uang Kripto Mengalami Penurunan, Setelah Penolakan Proposal Bitcoin Uni Eropa

Laporan Wartawan Tribunnews, Nur Febriana Trinugraheni

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Bitcoin (BTC) diperdagangkan secara kasar dalam 24 jam terakhir, walaupun beberapa analis memperkirakan peningkatan volatilitas selama beberapa hari ke depan.

Sebuah proposal yang ditambahkan ke dalam draft kerangka kerja Markets in Crypto Assest (MiCA), mendapat protes dan reaksi keras dari pendukung kripto di seluruh dunia.

Hal ini terjadi karena proposal tersebut mengharuskan cryptocurrency seperti bitcoin bertransisi ke mekanisme yang lebih ramah lingkungan, yang menyebabkan proposal ini mendapat penolakan dalam pemungutan suara Komite Parlemen Uni Eropa (UE).

Baca juga: Jepang Desak Perusahaan Kripto Turut Berikan Sanksi Terhadap Rusia

Adanya penolakan dari Uni Eropa terhadap proposal, menimbulkan reaksi pasar kripto yang beragam.

Beberapa cryptocurrency alternatif (Altcoin) seperti Dogecoin memangkas kenaikan sebelumnya. Sedangkan Bitcoin mengalami tekanan penjualan yang lebih rendah daripada Altcoin, pada Senin kemarin.

Pada Senin kemarin, di pasar tradisional SP&500 mengalami kerugian, sedangkan harga emas dan minyak jatuh. Beberapa pedangang berharap Federal Reserve AS (FED) mengakui melonjaknya harga energi, yang dapat menyebabkan melambatnya pertumbuhan ekonomi.

Harga Bitcoin, Eter dan Emas

Dikutip dari situs coindesk.com, harga Bitcoin, Eter, dan emas yang diambil sekitar pukul 04.00 sore waktu kota New York, Bitcoin diperdagangkan di level 38.835 dolar AS dan ETH di level 2,541 dolar AS. Sedangkan S&P 500 diperdagangkan pada level 4,173 dolar AS dan emas 1.955 dolar AS per troy ons.

Volume perdagangan Bitcoin di bursa utama mengalami penurunan sejak 19 Februari lalu. Hal ini menunjukan adanya kehati-hatian yang diterapkan oleh para pedagang menjelang pertemuan FED minggu ini.

Baca juga: Pemerintah Ukraina Bermitra dengan FTX, Everstake dan Kuna Luncurkan Situs Donasi Kripto

Ketidakpastian geopolitik juga menjadi penyebab perlambangan aktivitas perdagangan baru-baru ini, yang tercermin dalam data blockchain. Perusahaan data kripto, Glassnode melaporkan dalam postingan blog-nya sejauh tahun ini permintaan di antara pemegang bitcoin telah stabil.

“Adanya dampak ketidakpastian makro global pada sentimen investor, dengan akumulasi BTC yang lebih lemah terjadi sebagai akibatnya," tulis perusahaan ini.

Sedangkan menurut beberapa indikator teknis, kisaran perdagangan yang sempit antara 35 ribu dolar AS dan 40 ribu dolar AS dapat mengakibatkan volatilitas jauh lebih tinggi selama dua minggu ke depan.

Altcoin

Ethereum meraih tonggak pentingnya pada pekan lalu, dalam transisi yang dinanti-nantikan ke mekanisme konsensus yang lebih ramah lingkungan yaitu proof-of-stake, dengan 10 juta ETH atau sekitar 26 miliar dolar AS saat ini telah terkunci ke dalam kontrak staking Ethereum 2.0.

Dengan latar belakang ini, protokol staking baru, Swell bergabung dengan jajaran proyek baru yang bertujuan membantu investor untuk mendapatkan hadiah staking karena menyembunyikan ether mereka.

Swell berhasil mengumpulkan dana senilai 3,75 juta dolar AS pada putaran pendanaan Senin kemarin, yang dipimpin bersama oleh Framework, IOSG Ventures dan Apollo Capital

Dogecoin melonjak secara singkat sebanyak 10 persen selama waktu perdagangan Asia pada Senin kemarin, setelah CEO Tesla Elon Musk mengatakan dalam tweet-nya dia tidak akan menjual kepemilikan kriptonya, termasuk Dogecoin (DOGE).

Baca juga: Departemen Keuangan AS Perluas Sanksi Ekonomi Rusia hingga ke Aset Kripto

Dogecoin menghapus beberapa kenaikannya, menjelang akhir perdagangan New York di tengah pasar kripto yang sebagian besar stabil.

Sedangkan DAO yang berfokus pada keuntungan melalui metaverse dan game, Merit Circle bekerja sama dengan perusahaan game blockbuster MetalCore melalui pembelian aset dalam game senilai 1 juta dolar AS. Langkah Merit Circle yang bergabung ke dunia game play-to-earn ini menjembatani kesenjangan kualitas antara game tradisional dengan game blockchain.

Pemain harus mengandalkan banyak Non-Fungible Token yang berbeda untuk terlibat dengan dunia MetalCore. Untuk item dalam game ini seperti mesin perang, kendaraan, tanah dan perlengkapan lainnya tersedia juga dalam bentuk NFT yang diperdagangkan di pasar MetalCore.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini