Laporan Wartawan Tribunnews, Nur Febriana Trinugraheni

TRIBUNNEWS.COM, DUBAI – Salah satu sekolah di Dubai, Citizens School akan menerima pembayaran uang sekolah dalam bentuk mata uang Bitcoin (BTC) dan Ethereum (ETH).

Namun belum ada informasi mengenai platform pemrosesan apa yang akan digunakan Citizen School, untuk merubah secara otomatis mata uang BTC atau ETH ke mata uang Dirham Uni Emirat Arab.

Pendiri Citizens School, Dr Adil Alzarooni mengatakan tujuan pembayaran uang sekolah dalam bentuk mata uang digital, merupakan upaya sekolah ini untuk meningkatkan peran generasi mudanya dalam mencapai ekonomi digital.

Baca juga: Rio de Janeiro akan Terima Pembayaran Pajak dalam Bentuk Bitcoin Mulai 2023

“Kami berharap dapat meningkatkan peran generasi muda dalam mencapai ekonomi digital UEA. Semakin banyak orang merangkul era digitalisasi, anak-anak hari ini akan menjadi pengusaha dan investor masa depan,” ujar Alzarooni, yang dikutip cointelegraph.com.

Sementara itu, CEO Citizens School, Hisham Hodroge menambahkan memperkenalkan cryptocurrency dalam pembayaran sekolah ini akan mendorong minat lebih lanjut pada teknologi blockchain.

"Memperkenalkan kemampuan untuk membayar biaya sekolah melalui cryptocurrency lebih dari sekadar menyediakan opsi pembayaran lain. Ini adalah sarana untuk mendorong minat lebih lanjut dalam aplikasi blockchain, sebuah teknologi yang dimaksudkan oleh Citizens School untuk menyebarkan, pada waktunya, di beberapa aspek operasi akademik dan administratifnya," ungkap Hodroge.

Citizens School yang terletak di pusat kota Dubai, baru akan dibuka pada bulan September mendatang dan diperkirakan terstruktur sebagai sekolah internasional.

Baca juga: Terus Menanjak, Harga Bitcoin Tembus 47.000 Dolar AS

Sekolah ini tersedia bagi siswa usia 3 hingga 11 tahun. Menurut situs web Citizens School, biaya sekolah ini adalah 12.250 dolar AS hingga 17.700 ribu dolar AS per tahunnya, belum termasuk PPN, makan siang sekolah, iPad untuk pembelajaran siswa, karyawisata dan kegiatan ekstrakulikuler serta transportasi.

Uni Emirat Arab, menjadi salah satu negara di Timur Tengah yang mendukung aset digital dengan menunjukan banyaknya peraturan di negara ini yang ramah untuk industri kripto.

Pertukaran kripto seperti Binance dan FTX , baru-baru ini menerima lisensi operasionalnya di negara ini. Regulator negara ini juga meluncurkan rancangan rekomendasi untuk perdagangan Non-Fungible Token (NFT).