News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Mata Uang Kripto

Jerman Tutup Perdagangan Gelap Cryptocurrency Asal Rusia, Sita Bitcoin Senilai 25 Juta Dolar AS

Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Muhammad Zulfikar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi aset kripto. Jerman Tutup Perdagangan Gelap Cryptocurrency Asal Rusia, Sita Bitcoin Senilai 25 Juta Dolar AS

Laporan Wartawan Tribunnews, Namira Yunia Lestanti

TRIBUNNEWS.COM, BERLIN – Polisi Federal Bundes Kriminal Ampt (BKA) Jerman, pada Selasa (5/4/2022) resmi menutup server dari pasar gelap cryptocurrency terbesar di dunia, Hydra.

Tak hanya itu mereka turut menyita mata uang Bitcoin senilai senilai 25 juta dolar AS.

Selain menutup dan menyita jutaan dolar Bitcoin, BKA Jerman juga ikut menyita 17 juta akun pelanggan dan 19.000 akun penjual yang ada di dalam pasar gelap Hydra.

Baca juga: Washington Loloskan RUU Cryptocurrency, Susul Negara Bagian AS Lainnya Dalam Adopsi Blockchain

Penutupan tersebut sengaja dilakukan, lantaran pasar kripto asal Rusia ini berpotensi besar menjadi pasar ilegal yang paling aktif di dunia. Dimana platform Hydra diketahui telah menyediakan layanan cash-out yang dapat digunakan para pelaku kejahatan untuk melancarkan aksi pencucian uang fiat ke bentuk kripto.

Tak hanya itu Hydra juga memungkinkan penggunanya untuk dapat melakukan jual beli narkotika, jual beli data kartu kredit curian, mata uang palsu, serta dokumen identitas palsu. Kelebihan inilah yang kemudian membuat para pelaku kejahatan tertarik untuk menjajal Hydra.

Meski baru didirikan pada 2015 silam, namun platform tersebut sukses menjadi pasar gelap cryptocurrency terpopuler sepanjang masa. Bahkan sepanjang tahun 2020 kemarin pasar Hydra berhasil meraup pendapatan tertinggi di seluruh pasar darknet, sebesar 1,23 miliar euro.

Melihat potensi kriminalisasi yang makin berkembang pesat pada platform ini membuat BKA memutuskan untuk menutup permanen Hydra dalam sebuah operasi penegakan hukum internasional yang dinamai “Operasi Onymous” .

Baca juga: Aset Kripto Mulai Dikenakan Pajak Mei Depan, Berikut Aturan dan Reaksi Pemain

Melansir dari situs cryptopolitan.com, pasar darknet Hydra sendiri baru – baru ini digunakan pemerintah Rusia untuk menghindari berbagai sanksi ekonomi yang dilayangkan Barat dan sekutunya.

Dengan ditutupnya pasar Hydra tentunya menjadi pukulan berat bagi pasar darknet Rusia dalam menghadapi rangkaian sanksi yang berpotensi meruntuhkan ekonomi Rusia.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini