Aset kripto yang terjun bebas tersebut dan telah terjadi yakni Terra Luna.
Harga koin besutan perusahaan kripto dari Korea Selatan, Terraform Labs tersebut anjlok sekira 96 persen dari level 100 dolar Amerika Serikat (AS) menjadi nol koma sekian dolar saja.
"Luna token digarap Terraform Labs perusahaan kripto dari Korea Selatan, yang digawangi Do Kwon. Tidak cuma Luna token, UST atau Stablecoin dari Terra juga mengalami guncangan, yang harusnya 1 dolar AS, ini malah turun cukup dalam, sekarang nilainya 0,5 dolar, bahkan sempat menyentuh 0,2 dolar," ujarnya
Menurut dia sebagai Stablecoin, UST ini nilainya 1 dolar AS seperti lainnya.
Ini kelihatannya berkaitan antara kejatuhan Luna coin dan penurunan Stablecoin-nya Terra UST.
"Apa yang menyebabkan Luna token dan aset kripto lain turun dalam saat ini? Pertama, yaitu sentimen besar yang terjadi di pasar adalah perubahan kebijakan Bank Sentral AS atau The Fed," kata Ariston.
"Jadi, The Fed telah memberikan indikasi akan menaikkan tingkat suku bunga acuannya secara lebih agresif tahun ini, dari sebelumnya sekira nol sampai 0,25 persen," imbuhnya.
Perubahan sikap Bank Sentral AS ini dengan menaikkan suku bunga hingga mencapai 3 persen membuat investor pasar keuangan berpikir ulang.
"Investor menyesuaikan portofolio mereka dengan sementara waktu keluar dari aset-aset berisiko dan memindahkan asetnya ke dolar AS. Kalau tingkat suku bunga Bank Sentral AS naik berarti imbal hasil dolar AS juga naik, dolar AS dikenal sebagai aset aman, sehingga risikonya rendah," pungkasnya. (Tribun Network/Reynas Abdila)