Laporan Wartawan Tribunnews, Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Gudang Kripto Indonesia (GudangKripto) resmi mengantongi lisensi sebagai platform jual-beli aset fisik kripto dari Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Kementerian Perdagangan RI.
Lisensi resmi dari regulator tersebut dituangkan pada surat Keputusan Kepala BAPPEBTI Nomor 13/BAPPEBTI/CP-AK/4/2022. Dengan dikantonginya lisensi dari Bappebti, GudangKripto siap memperdagangkan aset fisik kripto kepada masyarakat luas di Indonesia.
Perusahaan ini siap mengajak masyarakat hingga lapisan bawah berinvestasi di aset kripto melalui serangkaian edukasi yang akan dijalankan.
Baca juga: Langgar UU Transaksi Keuangan, Litecoin Delisting dari Bursa Kripto Korea Selatan
“Melalui micro investment kami akan memperkenalkan aset kripto ke masyarakat yang belum memiliki penghasilan tepat agar bisa berinvestasi walaupun kecil-kecilan," ungkap Gede Buwana Mahartapa, Chief Executive Officer PT Gudang Kripto Indonesia di acara soft launching GudangKripto di kantornya di Jakarta, Jumat (10/6/2022).
Gede menjelaskan, masyarakat Indonesia perlu lebih diedukasi lagi mengenai apa dan bagaimana berinvestasi di aset kripto. Menurutnya, hal ini penting karena di sebagian masyarakat berkembang persepsi bahwa berinvestasi kripto sulit dipahami dan hanya cocok untuk kalangan tertentu.
Pihaknya sudah menyiapkan beberapa strategi untuk memberi pemahaman soal aset kripto. "Strategi yang paling sederhana adalah kami akan menggunakan gaya bahasa yang mampu dipahami oleh masyarakat," ujarnya.
"Kami ingin mengedepankan semangat pada esensi berinvestasi yang mudah pada masyarakat luas yang bersifat micro investment," ujarnya.
Dengan jumlah pengguna internet per Januari 2022 yang mencapai 205 juta pengguna atau mewakili 73,7 persen populasi penduduk di Indonesia, potensi investor aset kripto di Indonesia amat besar.
Baca juga: Hacker Lazarus Kembali Beraksi, Curi Saham Kripto Senilai 5,4 Juta Dolar AS
Dia mengatakan dengan kehadiran platform GudangKripto maka keterbatasan dalam mengakses pasar kini tidak lagi menjadi kendala dan membuka kesempatan yang besar bagi para pengguna digital yang tidak terbatas pada demografi edukasi, umur dan pekerjaan #learnersociety, untuk berpeluang dalam berinvestasi
Pihaknya ingin merangkul para #learnersociety untuk mudah dalam bertransaksi hingga berinvestasi masa depan melalui aset digital.
Menurut data BAPPEBTI, per Februari 2022, jumlah investor kripto bahkan mencapai angka 12,4 juta orang. Jumlah ini diharapkan akan terus bertambah seiring dengan berkembangnya informasi dan edukasi digital yang relevan dengan kripto.
"Untuk mencegah praktik fraud, kita perlu lakukan edukasi ke masyarakat. Kita ingin kenalkan investasi aset kripto ini ke masyarakat yang belum memiliki penghasilan tetap. Kita ajak bertransaksi meski nilainya kecil. Kita akan libatkan industri game juga," ujar Gede.
"Untuk penetrasi pasar, kita ingin masuk ke second and third tier bekrja sama dengan Gudangvoucher," imbuh Arifin Eko Prasetyo, Commisioner GudangKripto.
Fransiscus Martatko Filman, Chief Operating Officer GudangKripto menambahkan, dengan dukungan ekosistem voucher Gudangkripto, pihaknya akan lebih mudah kejar ke area-area tradisional.
"Dagang kripto itu seperti dagang telur, karena barang yang diperdagangkan sama, yang membedakan adalah visi corporate-nya. Kita bersama para echanger kripto perlu saling bekerja sama karena pasarnya sangat besar," ungkapnya.
Setelah soft launching ini pihaknya akan menggelar grand launching dalam waktu dekat. "Grand launching akan kita lakukan paling lambat 2 bulan dari sekarang. Kami akan bersinergi dengan asosiasi, apa yang bisa kami ikut lakukan. Kita akan terjunkan agen-agen ke daerah," ujar Martatko.