Laporan Wartawan Tribunnews, Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, TEXAS – Ambruknya mata uang cryptocurrency di pasar digital dalam beberapa minggu terakhir, telah mendorong perusahaan perdagangan kripto untuk melakukan pemangkasan karyawan. Namun hal tersebut tampaknya tak berlaku bagi Binance.
“Kami sedang memperluas perekrutan sekarang. Musim dingin kripto adalah saat yang tepat untuk mempekerjakan orang,” ujar Pendiri Binance, Changpeng Zhao
Ditengah bear market, Binance justru tengah mengadakan perekrutan massal.
Baca juga: Pakar: Penting Memilih Mining Rig untuk Kegiatan Menambang Kripto
Melansir dari Business Insider perekrutan ini sengaja dilakukan Binance untuk meningkatkan performance perusahaan dalam menghadapi runtuhnya kepercayaan investor pada pasar crypto.
Imbas dari anjloknya nilai pasar kripto yang turun dibawah 1 triliun dolar AS pada Senin (13/6/2022).
Hal inilah yang memicu kekhawatiran para investor akan adanya penurunan lebih lanjut pada nilai mata uang digital, hingga mereka rela menunda kegiatan jual beli mata uang digital di platform perdagangan cryptocurrency.
Permasalahan tersebut yang kemudian membuat para platform perdagangan kripto mengalami penurunan pendapatan, hingga membuat mereka terpaksa memangkas jumlah karyawannya untuk mencegah kerugian.
Tak disebutkan berapa banyak karyawan yang akan direkrut Binance, namun menurut berita yang tengah beredar perekrutan karyawan yang akan dilakukan perusahaan pertukaran kripto ini akan dilakukan dalam waktu dekat.
Baca juga: Terkendala Izin, Binance Hentikan Layanan Pertukaran Kripto di Spanyol
Sikap yang diambil Binace justru berbanding terbalik dengan platform pertukaran kripto lainnya, yang saat ini tengah melakukan pemangkasan karyawan.
Crypto.com dan Gemini misalnya, kedua platform ini dalam beberapa minggu terakhir telah mengumumkan adanya pemberhentian pekerja imbas dari gejolak pasar crypto.
Tak hanya itu, Coinbase baru-baru ini juga telah memangkas 18 persen dari total karyawannya, lantaran tengah menghadapi penurunan pendapatan hingga 35 persen menjadi 1,17 miliar dolar AS untuk kuartal pertama di tahun ini.